Ari Dwipayana: Jaga Kelestarian dan Kesucian Gunung Bromo

Ari Dwipayana ketika memberi Dharma Wacana pada upacara di Pura Luhur Poten, Bromo, Jawa Timur. (Balinesia.id/IST)

Jawa Timur, Balinesia.id - Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana memandang gunung sebagai ekosistem penting dalam menyokong eksistensi ekosistem lainnya seperti hutan, danau, sungai, dan laut. Maka dari itu, kelestarian dan kesucian gunung harus dijaga. Salah satunya di Gunung Bromo.

"Kita harus bisa menjaga alam dan lingkungan sekitar kita. Leluhur kita di tanah Jawa ini sangat menghormati, dan memuliakan gunung. Itu karena kita juga harus melanjutkan dengan melihat gunung sebagai sumber kemakmuran, karena kita tidak saja hanya menghormati gunung, karena selain itu ada sungai, danau, dan laut," kata Ari ketika memberi Dharma Wacana dalam acara Piodalan Pura Luhur Poten dan Yadnya Kasada Umat Hindu Tengger di Bromo, Minggu, 4 Juni 2023.

Baca Juga:

Ia menilai bahwa Gunung Bromo, Tengger, dan Semeru, adalah titik-titik penting bagi umat Hindu Jawa. Oleh karenanya, kawasan tersebut perlu dijaga kesuciannya. “Jika sudah menjadi kawasan yang disucikan, maka akan muncul tanggung jawab bersama dari warga sekitar dan juga dari luar daerah tersebut, termasuk wisatawan, untuk menjaga kelestarian wilayah tersebut,” katanya.

Dalam konsep Hindu, menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab manusia. Upaya menjaga kelestarian alam adalah bagian dari upaya membayar utang budi terhadap alam yang selama ini telah memberikan manfaat kepada umat manusia, baik tanah, dan juga air. 

"Ajaran penting agama hindu itu ada perintah bagi kita semua untuk saling menghormati, saling memuliakan. Kita diajarkan dalam ajaran agama, bukan saja harus mencintai menghormati dan juga memuliaikan sesama manusia, tetapi sebagai manusia juga diberikan kewajiban moral yang lebih besar untuk melakukan upaya-upaya yang lebih besar, bukan hanya bagi manusia, tetapi juga bagi alam semesta," jelas Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud yang tahun lalu turut membuat program pelestarian lingkungan.

Baca Juga:

Lebih jauh ia mengatakan bahwa akal budi dan pikiran juga dapat digunakan umat Hindu dalam memenangkan "peperangan" di era saat ini. Hal itu karena era saat ini adalah era kompetisi, era persaingan.

"Kita sekarang tidak bisa memenangkan perang dengan senjata, keris, ataupun tombak. Kita sekarang bisa memenangkan peperangan di era kekekinian, di era kompetisi, dengan ketajaman idep dengan ketajaman pikiran, itulah sebabnya kita semua umat hindu menggunakan ini semua untuk kebaikan diri sendiri dan juga alam semesta," katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories