Dorong UMKM Naik Kelas Jamkrindo Hubungkan ke Ekosistem Digital Agar

Sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, Jamkrindo mendorong seluruh pelaku usaha binaan untuk segera mengadopsi pemanfaatan teknologi sehingga dapat bersaing di masa kenormalan baru. (Jamkrindo)

Jakarta, Baliesia.id – Agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa lebih kuat dan naik kelas PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) memperkokoh komitmennya dengan menghubungkan UMKM ke dalam ekosistem digital.

Diharapkan, langkah itu dapat percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.

Sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, Jamkrindo mendorong seluruh pelaku usaha binaan untuk segera mengadopsi pemanfaatan teknologi sehingga dapat bersaing di masa kenormalan baru.

"Dengan penerapan strategi yang tepat berbasiskan teknologi, UMKM dapat berperan dalam membangkitkan perekonomian nasional sekaligus turut mendukung fokus penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia 2022 yakni transformasi ekonomi digital," ulas Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan dalam keterangan tertulis 25 Juli lalu.

Selain memberikan kemudahan akses permodalan, Jamkrindo turut menghubungkan UMKM ke ekosistem digital, termasuk teknik pemasaran yang sesuai untuk mengoptimalkan peluang pasar dan meningkatkan penjualan secara lebih efektif dan efisien dengan dukungan digitalisasi.

UMKM telah berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga 61% dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97%. Pemerintah menargetkan agar jumlah UMKM yang onboarding digital pada akhir tahun 2022 mencapai angka minimal 20 juta, meningkat menjadi 24 juta pada 2023, hingga 30 juta pelaku UMKM go digital pada 2024.

Ditegaskannya Jamkrindo siap berpartisipasi dalam penguatan peran UMKM agar naik kelas dan mendukung keberlanjutan usahanya, sehingga akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Tingkat literasi digital yang masih relatif rendah secara rata-rata memang menjadi tantangan. Namun, kami optimistis bahwa target digitalisasi UMKM tersebut dapat direalisasikan apabila seluruh pemangku kepentingan saling bersinergi dan berkolaborasi,” ungkap Putrama.

Hingga kini, Jamkrindo secara konsisten terus melakukan pembinaan dalam hal pemanfaatan digitalisasi, seperti optimalisasi media sosial, branding, memperluas marketing dengan e-commerce, pencatatan laporan keuangan menggunakan aplikasi, peningkatan kualitas produk dan banyak program lainnya.  

Kinerja Jamkrindo

Meski menghadapi tantangan masa pandemi, Jamkrindo berhasil membukukan pertumbuhan bisnis yang positif.  

Berdasarkan laporan kinerja keuangan tahun 2021 yang diaudit KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (firma anggota jaringan global PWC), Jamkrindo membukukan laba bersih 2,3 kali lipat atau Rp1,07 triliun, naik 134% dari posisi 2020 sebesar Rp456,13 miliar.

Kenaikan tersebut didongkrak oleh besarnya volume penjaminan Jamkrindo sampai dengan periode Desember 2021 yang mencapai Rp247,61 triliun.

Dari sisi cadangan klaim, Jamkrindo mencatatkan cadangan klaim sebesar Rp5,66 triliun atau naik 41% dari tahun sebelumnya, dengan memiliki cash flow operasi positif. Pertumbuhan pencadangan klaim ini merupakan strategi perusahaan untuk memitigasi risiko dan menjaga kinerja perusahaan di tahun berikutnya.


“Pembentukan cadangan klaim yang kuat menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga service excellent pembayaran klaim kepada mitra bisnis secara tetap waktu dan  tepat jumlah, sehingga dengan demikian kepercayaan dan reputasi perusahaan selalu terjaga baik dengan pengelolaan risiko bisnis yang terukur, sehat dan terkendali,” demikian Putrama. ***


Related Stories