Sosok Vitalik Buterin, Pendiri Ethereum yang Sempat jadi Miliarder Kripto Terkaya di Dunia

Kamis, 08 Agustus 2024 10:27 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Redaksi

Mengenal Vitalik Buterin, Pendiri Ethereum yang Sempat jadi Miliarder Kripto Terkaya di Dunia
Mengenal Vitalik Buterin, Pendiri Ethereum yang Sempat jadi Miliarder Kripto Terkaya di Dunia (Wikipedia)

JAKARTA - Ethereum yang sempat menjadi salah satu platform blockchain paling terkenal di dunia, dengan mata uang kripto aslinya, Ether (ETH), menduduki peringkat kedua terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. 

Vitalik Buterin yang merupakan seorang pendiri Ethereum, masih aktif terlibat dalam pengembangan platform ini dan menjadi salah satu tokoh utama dalam industri kripto. 

Dikenal dengan penampilannya yang unik, pemuda ini juga memiliki pemikiran inovatif yang mendorong perkembangan industri dan teknologi blockchain

Mengenal Vitalik Buterin

Vitalik Buterin adalah seorang programmer dan penulis Rusia-Kanada yang dikenal sebagai salah satu pendiri Ethereum, platform blockchain untuk aplikasi terdesentralisasi. 

Ia juga penulis white paper Ethereum yang menguraikan desain dan arsitektur platform tersebut. Selain berfokus pada Ethereum, Buterin terlibat dalam berbagai proyek lain yang terkait dengan teknologi blockchain

Ia merupakan salah satu pendiri Yayasan Ethereum (Ethereum Foundation), sebuah organisasi nirlaba yang mendukung pengembangan Ethereum. Vitalik juga menjadi anggota Dewan Pemerintahan Dewan Kripto Inovasi Forum Ekonomi Dunia.

Sebagai advokat vokal penggunaan teknologi blockchain, Buterin percaya bahwa teknologi ini dapat menciptakan sistem yang lebih efisien dan transparan untuk berbagai tujuan, termasuk keuangan, pemerintahan, dan kesehatan.

Kehidupan Awal Vitalik Buterin

Vitalik Buterin lahir di Kolomna, Rusia, pada 31 Januari 1994. Ayahnya, Dmitry Buterin, seorang ilmuwan komputer, mengenalkan Bitcoin padanya saat ia masih remaja. Ibunya, Natalia Ameline, memiliki latar belakang dalam administrasi bisnis dan kini juga memiliki proyek crypto. Vitalik menunjukkan minat pada matematika, pemrograman, dan ekonomi sejak dini. Ia terbilang jenius karena sudah bisa membaca di usia tiga tahun dan memiliki IQ yang dilaporkan mencapai 257, jauh di atas rata-rata.

Ketika Vitalik berusia enam tahun, keluarganya berimigrasi ke Kanada untuk mencari kesempatan pendidikan yang lebih baik. Ia bersekolah di The Abelard School, sebuah sekolah menengah swasta di Toronto. 

Pada tahun 2011, Vitalik belajar tentang Bitcoin dari ayahnya dan menjadi tertarik pada potensi teknologi blockchain

Sebagai seorang mahasiswa miskin, ia tidak memiliki banyak uang untuk membeli atau menambang Bitcoin sehingga ia mulai menulis tentang Bitcoin untuk publikasi bernama Bitcoin Weekly. Pada tahun 2012, ia menjadi salah satu pendiri Bitcoin Magazine.

Vitalik sempat belajar di University of Waterloo selama setahun, tetapi ia memutuskan untuk drop out pada tahun 2013. Ia kemudian pergi ke Israel, Amsterdam, dan San Francisco untuk menulis untuk majalah Bitcoin dan bekerja pada berbagai proyek kripto. 

Setelah berkeliling dunia pada tahun 2014, Buterin menerima Fellowship Peter Thiel senilai US$100.000 selama dua tahun untuk mulai bekerja pada platform Ethereum. Fellowship ini diberikan kepada individu berusia di bawah 23 tahun yang mengejar passion mereka tanpa harus duduk di bangku akademis.

Kelahiran Ethereum

Pada tahun 2013, di usia 19 tahun, Vitalik menulis white paper Ethereum yang menguraikan desain dan arsitektur platform blockchain yang lebih kuat dan fleksibel daripada Bitcoin. 

Platform Ethereum diluncurkan pada tahun 2014 dan sejak itu menjadi salah satu platform blockchain paling populer di dunia. 

Buterin merilis white paper Ethereum pada November 2013 dan membentuk tim pendiri beberapa minggu kemudian. Tim tersebut terdiri dari Anthony Di Iorio, Mihai Alisie, Amir Chetrit, Charles Hoskinson, dan Gavin Wood.

Ethereum adalah platform blockchain inovatif yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi terdesentralisasi dan smart contract (kontrak pintar). 

Kontrak pintar adalah program komputer yang mengeksekusi transaksi dan perjanjian secara otomatis berdasarkan kondisi yang telah ditetapkan. Semua transaksi dan aplikasi di Ethereum memerlukan Ether untuk berjalan, yang mendorong pengembang untuk menulis kode yang efisien.

Crowd sale ETH berlangsung selama 42 hari dan mengumpulkan lebih dari 31.000 bitcoin, atau sekitar US$18,4 juta selama initial coin offering (ICO).

Penghargaan dan Prestasi Vitalik Buterin

Berikut adalah beberapa penghargaan dan prestasi yang diterima oleh Vitalik Buterin:

  • Penghargaan World Technology Award (2014): Vitalik Buterin menerima penghargaan ini untuk co-creation dan penemuan Ethereum, sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam mengembangkan platform blockchain yang inovatif.
  • Forbes 30 Under 30 (2018): Buterin masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 dalam kategori "Finance" untuk pencapaiannya dalam mengembangkan Ethereum dan memimpin revolusi blockchain.
  • Forbes 30 Under 30 – Hall of Fame (2022): Daftar ini mencakup orang-orang dari berbagai industri yang telah membawa revolusi dalam bidangnya masing-masing. Ethereum dan cryptocurrency menjadi alasan bagi Buterin masuk dalam daftar ini.
  • Penghargaan Fortune 40 Under 40 (2018): Buterin mendapatkan pengakuan dari majalah Fortune sebagai salah satu pemimpin muda yang paling berpengaruh di bidang bisnis dan teknologi.
  • Thiel Fellowship (2014): Buterin menerima pendanaan senilai US$100.000 dari Thiel Fellowship untuk mengembangkan Ethereum.
  • Penghargaan Honorary Doctorate dari Universitas Basel (2018): Universitas Basel di Swiss memberikan gelar doktor kehormatan kepada Vitalik Buterin sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap perkembangan teknologi blockchain.

Kekayaan Vitalik Buterin

Menurut Forbes, Vitalik Buterin menjadi miliarder kripto termuda di dunia pada usia 27 tahun ketika Ether, mata uang kripto asli Ethereum, pertama kali mencapai US$3.000 per koin pada Mei 2021. 

Namun, ia mengatakan bahwa ia tidak berencana untuk pensiun dalam waktu dekat dan berkomitmen untuk terus bekerja pada Ethereum dan proyek blockchain lainnya. Kekayaan bersih Vitalik Buterin diperkirakan sekitar US$540 juta pada tahun 2023. 

Kekayaannya berasal dari kepemilikan Ether (ETH) dan berbagai penghargaan serta hibah yang diterimanya.

Filantropi

Dengan kekayaan yang besar dari Ethereum, Vitalik Buterin tetap berupaya membantu sesama dengan mendonasikan sejumlah hartanya. 

Misalnya, Buterin menyumbangkan US$5 juta ke berbagai badan amal dan LSM Ukraina sejak negara itu menjadi target serangan pada 2022. Ia juga membuat beberapa sumbangan ke Ukraina menggunakan Tornado Cash, mixer berbasis Ethereum. 

Selain itu, Buterin menyumbang untuk berbagai penyebab medis, termasuk US$9,4 juta dalam USDC ke Universitas Maryland untuk membiayai inisiatif penelitian yang dapat mencegah pandemi di masa depan.

Ia menerima kembali sumbangan US$100 juta dari CryptoRelief karena akan lebih cepat dan efisien baginya untuk mendistribusikan dana ke tempat lain dalam ruang bioteknologi dan medis.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 07 Aug 2024