Sabtu, 08 Februari 2020 22:23 WIB
Penulis:Rohmat
Badung– Sebanyak 61 warga negara Cina dipulangkan ke negara asalnya menggunakan pesawat charter melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Sabtu (8/2/2020).
Mereka selama ini, negara Cina yang masih berada di Bali. Melalui pesawat milik maskapai penerbangan China Eastern, sebanyak 61 WN Cina, dengan rincian 49 penumpang dewasa dan 12 anak-anak, diberangkatkan kembali menuju mainland Cina dengan penerbangan MU799.
Penerbangan menuju kota Wuhan _take off_ pada pukul 14.11 WITA, setelah sebelumnya tiba di Bali pada pukul 12.20 WITA dengan menggunakan nomor penerbangan MU700.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Herry A.Y. Sikado mengungkapkan, pesawat tersebut tiba di Bali setelah berangkat dari kota Guangzhou, dengan tanpa mengangkut penumpang.
“Pemulangan 61 warga negara Cina yang masih berada di Bali ini merupakan inisiasi dari Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok," tuturnya.
Penumpang yang diberangkatkan semua dalam kondisi sehat saat berada di Bali, dan sebelum menaiki pesawat, telah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan suhu tubuh oleh petugas KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan).
Mereka merupakan warga yang tinggal di wilayah Provinsi Hubei,” ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Herry A.Y. Sikado.
Menurut Konsulat Jenderal RRT, pemulangan WN Cina agar supaya mereka bisa merayakan hari raya Cap Go Meh di negara sendiri. Dari pihak Imigrasi juga menyatakan bahwa dari 61 penumpang tidak ada yang berstatus overstay.
Selain awak kabin, pesawat _narrow body_ tipe Boeing 737-800 tersebut juga turut mengangkut tim medis dari Cina. Selama pesawat berada di area sisi udara Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, pilot, awak kabin, serta tim medis tidak diperkenankan untuk turun dari pesawat.
Setelah pesawat berhenti sempurna di parking stand, petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) langsung melakukan proses disinfeksi terhadap cockpit crew, awak kabin, bagasi kabin, bagian dalam pesawat, serta muatan kargo di dalam badan pesawat selama 20 menit.
Selama proses disinfeksi, sebanyak 6 orang petugas dari KKP dan petugas dari _ground handling_ yang memasuki pesawat mengenakan pakaian proteksi dan pelindung diri sesuai standar yang ditetapkan.
“Hal ini merupakan instruksi dari Kementerian Pertahanan dan dari Kementerian Kesehatan, seperti halnya apa yang dilakukan pada proses pemulangan WNI dari Cina yang kemudian ditempatkan sementara di Kepulauan Natuna. Hal ini demi alasan antisipasi terhadap potensi risiko penyebaran virus Corona. Selain itu, hal tersebut juga sesuai dengan Permenkumham No. 3 Tahun 2020,” ujar Herry.
Sebelum menaiki pesawat, para penumpang turut diperiksa oleh tim medis yang ikut serta dalam penerbangan penjemputan ini. Pemeriksaan tersebut dilakukan di tangga pesawat, tepat sebelum para penumpang masuk ke dalam badan pesawat.
Sementara itu, dalam konferensi persnya, Elfi Amir, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, menyatakan bahwa seluruh proses telah dilaksanakan sesuai prosedur.
“Sesuai dengan SOP yang berlaku, serta permintaan dari pihak RRC, dokter dari RRC melakukan pemeriksaan kembali. Pemeriksaan dilakukan dengan pakaian steril di tangga pesawat, jadi bukan di apron,” ujar Elfi.
PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali sendiri mendukung penuh dalam proses pemulangan WN Cina yang masih berada di Bali tersebut. Selama proses pemulangan, sejumlah infrastruktur telah disiapkan khusus untuk melayani penumpang tujuan Wuhan tersebut.
Untuk proses check-in, pihaknya telah menyiapkan check-in counter khusus yang berada di Island D Terminal Keberangkatan Internasional. Isolated parking stand_ khusus juga telah disiapkan di area apron selatan untuk menampung pesawat yang akan menjemput, yaitu di parking stand nomor 53. Area ini telah dikosongkan, demi kelancaran proses pemulangan ini.
Dari pihak ground handling juga telah mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari petugas yang membantu dalam menemani para penumpang mulai dari _check-in hingga ke ruang tunggu keberangkatan, serta dalam penyediaan Apron Passenger Bus yang mengangkut penumpang dari terminal keberangkatan menuju pesawat yang terparkir.
"Intinya, semua instansi yang terkait saling bersinergi dan berkoordinasi demi kelancaran proses pemulangan penumpang warga negara Cina ini,” tutup Herry.
Sebelumnya, Rabu (05/02) dini hari lalu, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali telah melepas penerbangan reguler dengan rute tujuan Cina daratan terakhir. Penerbangan dari maskapai China Southern CZ626 dengan tujuan Guangzhou yang mengangkut 127 penumpang tersebut menjadi penerbangan terakhir dari Bali menuju wilayah Cina daratan hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.