balinesia.id

Raih Pendanaan Rp50 Miliar, Ultra Voucher Percepat Pengembangan Investasi dan Bidik Pasar ASEAN

Selasa, 27 Juli 2021 11:37 WIB

Penulis:Rohmat

WhatsApp Image 2021-07-27 at 10.02.11 AM.jpeg
Tangkapan layar pelaksanaan pencatatan saham perdana virtual PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) alias Ultra Voucher di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 27 Juli 2021 (trenasia.com)

Jakarta, Balinesia.id – PT Trimegah Karya Pratama Tbk mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh berhasil meraih pendanaan sebesar Rp 50 miliar.

UVCR resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 27 Juli 2021 di harga Rp 100 per saham dan menjadi emiten ke- 27 yang listing sepanjang 2021 atau menjadi emiten ke- 739 dari total.

Perusahaan pelopor dan aggregator voucher diskon digital terbesar di Indonesia dengan platform bernama Ultra Voucher (kode saham: UVCR).

Pada awal perdagangan perdananya, harga saham UVCR langsung tercatat naik 10% atau Rp 10 menjadi Rp 110 per saham.

Kemudian, selama masa book building hingga penawaran umum saham UVCR mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe. Dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, melalui IPO ini UVCR berhasil meraih pendanaan sebesar Rp 50 miliar.

Direktur Utama Ultra Voucher, Hady Kuswanto menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan, Ultra Voucher berhasil mencapai milestone baru dan strategis untuk semakin memperkuat dan memperluas bisnis perusahaan.

"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu kesuksesan IPO UVCR,” ujar Direktur Utama Ultra Voucher, Hady Kuswanto* dalam acara virtual listing UVCR, Selasa (27/7/2021).

Hady menambahkan IPO ini juga menjadi moment penting bagi Ultra Voucher dalam upaya mempercapat pengembangan bisnis dan investasi perusahaan.

Sebagai perusahaan publik, UVCR kini memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang tumbuh cepat, salah satunya berkat digitalisasi yang berlangsung saat ini.

“Kami telah menyiapkan strategi yang matang dan terintegrasi baik jangka pendek, menengah dan panjang. Melalui transformasi bisnis yang terukur dan disiplin dalam eksekusi atas semua strategi kami, Ultra Voucher menyiapkan diri untuk membuka jaringan hingga ke pasar ASEAN,” sambungnya.

Potensi Bisnis

Direktur Ultra Voucher, Riky Boy Permata* mengatakan pengembangan bisnis Ultra Voucher didukung 4 kanal distribusi utama, yakni Business to Business (B2B), E-commerce, direct to retail, dan reseller. Pengembangan bisnis juga didukung sumber daya manusia di Ultra Voucher yang berpengalaman di dunia teknologi digital.

Ultra Voucher juga akan melakukan transformasi bisnis yakni pengembangan produk yang lebih besar. Hal ini untuk mempertahankan bisnis yang positif, dimana pada Maret 2021 penjualan tumbuh 110,69% menjadi Rp 194,48 miliar dibanding penjualan per Maret 2020. Laba bersih juga melonjak 119,46% menjadi Rp 543,59 juta.

“Dengan pemanfaatan teknologi, voucher digital Ultra Voucher merupakan platform dimana orang-orang bisa mencari berbagai macam voucher.

Itulah mengapa Ultra Voucher disebut sebagai one platform, one voucher for all. Sehingga kehadiran Ultra Voucher memberikan kemudahan bagi konsumen, dan menjadi technology enabler bagi partner kami dengan 3 faktor utama yang dimiliki, yaitu voucher issuance, voucher distribution dan voucher redeemtion,” ujar Riky.

Saat ini, lanjut Riky, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet di seluruh Indonesia. Adapun merchant yang bekerjasama dengan Ultra Voucher saat ini dari berbagai segmen, yakni Beauty & Relaxation, Departement Store, E-Commerce, Entertainment, Food & Beverage (F&B), Hotel & Travel, Accessories & Jewelry, Lifestyle, Investment, dan lain-lain.

Pada kesempatan sama, Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi* mengatakan saham Ultra Voucher menjadi pioneer saham perusahaan voucher sektor digital teknologi yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Saham UVCR ini akan memberikan khasanah baru bagi pelaku pasar modal di Tanah Air dimana dari sisi potensi bisnisnya yang tinggi.

“Kami senang dapat mengawal proses IPO Ultra Voucher, dimana saham UVCR ini sangat potensial, dibangun oleh anak bangsa dengan kapabilitas di sektor teknologi yang mumpuni, dan sektor bisnis yang terus tumbuh dan berdaya saing global,” ucap Wibowo.

Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang menambahkan bahwa terdapat 3 faktor yang membuat tingginya antusiasme masyarakat terhadap IPO UVCR ini, 3 faktor tersebut yakni kinerja dan rekam jejak historis yang solid selama ini, potensi pertumbuhan usaha yang tinggi di masa mendatang, dan positioning UVCR yang berada pada sektor teknologi membuat UVCR menjadi buruan investor, baik pada masa bookbuilding maupun penawaran umum.

Tingginya minat investor tersebut ditunjukkan oleh permintaan atas saham UVCR pada masa penawaran yang tercatat sebanyak lebih dari 3 miliar saham, atau terjadi kelebihan pemesanan hingga 5,2x dari total saham yang ditawarkan atau 13x dari porsi pooling yang ditawarkan.

Selain itu, tingginya minat terhadap IPO UVCR juga terlihat dari besarnya jumlah partipisan yang mencapai lebih dari 18 ribu investor.

Sebagai nilai tambah dapat dilihat bahwa Penawaran Umum Ultra Voucher melibatkan 3 perusahaan sekuritas yakni PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Surya Fajar Sekuritas dan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia yang menjadi Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Direktur PT NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin,  mengatakan prospek Ultra Voucher juga sangat bagus terlihat dari laba bersih yang naik secara signifikan. Bisnis yang dijalankan Perseroan agak berbeda dengan bisnis voucher yang telah ada di IDX serta antusias masyarakat yang sangat tinggi saat bookbuilding dilakukan.

e“Inilah membuat yakin kami Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menjadi Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada IPO kali ini,” demikian Amir. (*/roh)