Indonesia
Selasa, 08 Oktober 2024 13:43 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA —Deflasi adalah suatu fenomena penurunan harga barang dan jasa secara umum. Sekarang, deflasi menjadi isu yang semakin diperhatikan di Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa menjaga kestabilan ekonomi menjadi tantangan yang sulit. Penyebab dan dampak deflasi menjadi kunci untuk memahami kompleksitas permasalahan ini.
Jokowi mengatakan saat menghadiri Nusantara TNI Fun Run 2024 di IKN pada 6 Oktober 2024, “Coba dicek dengan betul deflasi tersebut dikarenakan penurunan harga barang, pasokannya baik, distribusinya baik, transportasi tidak ada hambatan atau memang karena daya beli yang kurang?,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa deflasi maupun inflasi, harus dikendalikan sehingga harga stabil. Tidak merugikan pihak-pihak seperti petani, produsen, nelayan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan pabrikan. Serta dari sisi konsumen juga perlu diperhitungkan.
Pada waktu yang bersamaan, Presiden Indonesia itu mengungkapkan angka inflasi tahunan Indonesia masih terbilang baik. Angka tersebut berkisar 1,8%, ia juga mengingatkan agar angka tersebut tidak terlalu rendah sehingga merugikan produsen yang terkhusus petani.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, pada 4 Oktober 2024 mengatakan deflasi lima bulan berturut-turut ini disebabkan oleh harga pangan yang terlalu murah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengeluarkan data yang senada dengan perkataan Mendag tersebut.
PLT Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, menyebut bahwa fenomena deflasi lima bulan berturut-turut yang terjadi dipengaruhi karena adanya harga yang turun. “Turunnya harga karena dipengaruhi sisi penawaran. Andil deflasi utamanya disumbang oleh harga pangan yang turun karena biaya produksi turun,” ucapnya.
Amalia juga menjelaskan penyebab deflasi terbesar adalah dari makanan, minuman, dan tembakau dengan nilai kontribusi sebesar 0,53%. Serta komoditas yang sangat dominan dalam andil deflasi yaitu cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, dan tomat.
Menurut buku yang berjudul “Principles of Economics” yang ditulis oleh N. Gregory Mankiw, seorang ahli makro ekonomi dari Amerika Serikat menjelaskan salah satu penyebab utama deflasi adalah penurunan permintaan masyarakat.
Ketika daya beli masyarakat menurun, mereka cenderung mengurangi pengeluaran. Situasi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi, pengangguran yang tinggi, dan kebijakan fiskal yang ketat.
Deflasi memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian. Pertama, deflasi dapat memicu resesi. Ketika harga terus menurun, perusahaan akan mengalami penurunan pendapatan, yang berpotensi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengurangan investasi. Akibatnya, tingkat pengangguran meningkat, dan daya beli masyarakat semakin menurun.
Kedua, deflasi dapat menciptakan lingkaran setan yaitu utang. Dalam kondisi deflasi, nilai riil utang meningkat, sehingga debitur harus membayar lebih banyak dalam hal nilai uang. Ini dapat menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan dan individu yang terjebak dalam utang, sehingga memperburuk kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya stabilitas ekonomi “Menjaga keseimbangan itu yang tidak mudah dan kita akan terus berusaha,” ujarnya. Ia mengingatkan bahwa berbagai langkah harus diambil untuk mendorong pertumbuhan dan memastikan masyarakat memiliki daya beli yang cukup.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ilyas Maulana Firdaus pada 08 Oct 2024