balinesia.id

Jawab Isu Kekurangan Obat, Menteri Erick Pastikan Ketersediaan saat Pandemi

Kamis, 15 Juli 2021 13:30 WIB

Penulis:Rohmat

IMG-20210715-WA0193.jpg
Menteri BUMN Erick Thohir (Setpres)

Jakarta, Balinesia.id - Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN), Erick Thohir, memastikan ketersediaan obat bagi masyarakat terpenuhi yang sekaligus menjawab isu soal kekurangan obat-obatan saat pandemi Covid-19.

Paket obat isoman bagi pasien Covid-19 yang mulai diberikan hari ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan obat-obatan.

“Kita mau rakyat segera sembuh dari Covid-19. Kita mau rakyat tidak kebingungan dengan adanya isu-isu bahwa kekurangan obat makanya kita penetrasi dengan obat gratis ini secara baik,” ucap Erick Thohir .

Erick menyampaikan itu dalam keterangannya sesuai peluncuran paket obat isoman di halaman Istana Merdeka, Jakarta Kamis, (15/7/2021)

Erick menuturkan, BUMN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meluncurkan laman resmi yang berisi informasi ketersediaan obat di apotek yang dapat diakses oleh masyarakat.

Selain itu, BUMN juga terus memastikan ketersediaan obat dengan memproduksi obat yang sesuai dengan standar Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

BPOM sudah mengeluarkan delapan jenis obat sehingga harus mengadakan dan mendistribusikan obat ini.

"Apalagi kemarin Kemenkes juga sudah menerbitkan aturan bahwa beberapa obat ini bisa diakses oleh publik,” lanjutnya.

BUMN sendiri telah memproduksi beberapa macam obat seperti Oseltamivir, Favipiravir, dan Remdesivir dengan jumlah yang cukup besar.

Erick mengatakan saat ini BUMN berupaya bersama Kementerian Luar Negeri untuk memastikan lisensi dari produksi obat tersebut.

Pihaknya sedang menjajaki obat-obat Tocilizumab yang memang sekarang ini menjadi salah satu obat yang dicari-cari.

Dengan menggandeng Kementerian Luar Negeri untuk memastikan apakah ada akses supaya mendapat lisensi produksi obat yang dibutuhkan.

Erick Thohir menjelaskan bahwa ketersedian obat bagi masyarakat merupakan tanggung jawab bersama antara BUMN farmasi maupun perusahaan swasta yang memproduksi obat-obatan.

Dia memastikan obat yang diproduksi oleh pihaknya dijual dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Ditegaskan Erick, bukan berarti ingin menyaingi pihak-pihak tertentu yang ingin juga melakukan perbaikan pada sistem pengobatan seperti swasta.

"Tapi kita menjadi satu, menjadikan sebuah kekuatan bersama untuk memastikan produksi obat ini ada,” tandasnya.

Terakhir, Erick meminta masyarakat yang menjalani isolasi mandiri untuk bersabar menerima paket obat isoman yang akan didistribusikan jajaran TNI.

“Sekarang TNI sudah turun, kita mengharapkan rakyat sabar. Kita hadir di rumah masing-masing dengan tadi cara-cara yang tepat dan sesuai dengan standar yang sudah ada di Kemenkes dan BPOM,” tutup Erick. (roh)