asuransi
Selasa, 27 Februari 2024 12:20 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA - Edukasi soal keuangan ternyata tak selalu hanya boleh dipahami oleh orang dewasa. Bahkan, sangat penting mengenalkan literasi keuangan kepada anak sejak dini adalah karena pengetahuan dan pengalaman keuangan yang diberikan akan menjadi bagian integral dalam perkembangan karakter dan kebiasaan finansial mereka di masa depan.
Dilansir dari sikapiuangmu.ojk.go.id, hal ini membentuk budaya yang positif, termasuk pemahaman tentang nilai uang, kebiasaan menabung, serta prioritas kebutuhan di atas keinginan dan berbagi. Pentingnya mengajarkan pendidikan keuangan sejak dini karena ada beragam manfaat yang dapat diperoleh.
Berikut beberapa keuntungan dari penerapan pendidikan keuangan sejak usia dini.
Berikut beberapa manfaatnya.
Melalui pendidikan keuangan dasar, anak-anak dapat diajarkan tentang nilai uang, mulai dari pengenalan mata uang terkecil hingga yang terbesar. Ini membantu mereka memahami nilai dari setiap lembar uang yang mereka miliki dan apa yang dapat dibelinya dengan uang tersebut.
Saat anak meminta uang, biasanya orang tua memberikannya dengan langsung. Akibatnya, anak mungkin hanya memahami mereka dapat memperoleh uang dengan memintanya kepada orang tua dan menggunakannya tanpa pertimbangan karena bisa meminta lagi.
Dengan pendidikan keuangan, anak dilatih untuk menggunakan uang dengan bijaksana. Mereka diberi pemahaman tentang berapa jumlah uang yang telah mereka habiskan dan apakah masih mungkin untuk meminta lebih atau tidak.
Memberikan pemahaman tentang keuangan sejak usia dini memberi kesempatan kepada mereka untuk mencapai stabilitas keuangan yang lebih baik ketika dewasa.
Memberikan edukasi keuangan kepada anak-anak sejak dini mungkin tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga jangka panjang. Ini membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk mengelola keuangan dengan bijaksana, yang akan membentuk karakter mereka dan membawa dampak positif dalam pengelolaan uang mereka di masa depan.
Melatih anak untuk memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan adalah suatu hal yang penting. Terkadang, orang tua mungkin mengalami situasi di mana anak meminta jajan namun tidak dikonsumsi setelah diberi uang.
Hal ini terjadi karena anak lebih menginginkan jajan daripada membutuhkannya. Penting untuk mengajarkan anak tentang konsep keuangan agar mereka dapat memahami perbedaan antara kebutuhan yang penting dan keinginan semata.
Meski awalnya mungkin sulit bagi anak untuk memahami hal ini, melatih mereka secara konsisten akan membantu mereka memahami dan akhirnya menjadikannya suatu kebiasaan.
Dengan mendapat pendidikan sejak dini, anak-anak memiliki peluang lebih besar untuk memahami, belajar, dan membentuk karakter mereka di masa depan. Demikian juga dengan pendidikan keuangan yang diterapkan sejak usia dini. Mereka diajarkan untuk mengontrol diri dalam penggunaan dan pengelolaan uang.
Kebiasaan ini akan menjadi dasar yang kuat bagi anak untuk menerapkannya ketika mereka dewasa. Kemampuan untuk mengontrol pengeluaran uang sejak dini juga dapat membantu mencegah gangguan mental di kemudian hari.
Literasi keuangan merupakan salah satu aspek keterampilan hidup yang sangat penting. Artinya, kemampuan tersebut perlu dimiliki dalam kehidupan, sebagaimana norma, budaya, dan sejenisnya. Untuk memulai pengajaran literasi keuangan, waktu yang tepat adalah ketika anak mencapai usia delapan tahun.
Pada usia ini, anak sudah memiliki pemahaman tentang uang dan konsepnya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana cara mengajarkannya? Orang tua hanya perlu memberikan contoh-contoh sederhana melalui aktivitas sehari-hari yang mudah dipahami oleh anak.
Anak-anak akan mengamati dan meniru apa yang mereka lihat. Orang tua juga dapat mencoba beberapa kegiatan sederhana untuk mengajarkan literasi keuangan kepada anak dengan lebih efektif.
Salah satu cara paling mudah untuk melatih anak dalam mengelola uang adalah dengan menabung. Ajarkan kepada mereka pentingnya untuk secara konsisten menyimpan sebagian uang mereka ke dalam celengan atau tabungan.
Misalnya, mengizinkan anak melihat saat Anda membayar belanjaan di kasir. Dengan cara ini, mereka dapat belajar tentang jumlah uang yang dibutuhkan, proses pengembalian uang, dan konsep-konsep lainnya secara langsung.
Orang tua biasanya memberikan uang jatah kepada anak-anak mereka. Namun, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengajari mereka cara mendapatkan uang tambahan.
Salah satunya adalah melalui pekerjaan rumah seperti merapikan bantal di kasur, membersihkan kamar, atau tugas-tugas ringan lainnya. Setelah menyelesaikan tugas tersebut, mereka bisa mendapatkan uang tambahan sebagai imbalannya.
Ada metode yang menyenangkan untuk mengajarkan anak tentang pendidikan keuangan, yakni melalui permainan Monopoli. Dengan permainan ini, Anda dapat membimbing anak mengenai konsep uang.
Itulah beberapa hal mengenai seberapa pentingnya edukasi anak seputar keuangan. Anda dapat membuat atau mengajarkan kegiatan-kegiatan sederhana yang lebih mudah dipahami anak dalam menerapkan pengelolaan keuangan sejak dini.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 27 Feb 2024
10 hari yang lalu