Petani
Kamis, 21 Desember 2023 11:11 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) dikabarkan telah memastikan stok pangan strategis secara nasional bagi masyarakat tetap dalam kondisi aman jelang perayaan Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Meski demikian, Bapanas melihat adanya potensi kenaikan sejumlah harga pangan jelang libur Nataru. Kepala Bapanas/NFA Arief Prasetyo Adi juga turut menyatakan pihaknya berfokus pada ketersediaan stok dan harga pangan menjelang Nataru tahun ini.
“Stok pangan kita secara nasional aman dan cukup. Namun momentum Nataru yang merupakan peak season akan berdampak pada peningkatan harga pangan.” kata Kepala Bapanas/NFA, Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, dikutip Selasa 12 Desember 2023.
Arief mengimbau masyarakat agar selalu berbelanja bijak sesuai dengan kebutuhan. Pemerintah akan bahu membahu memastikan ketersediaan stok ada bagi masyarakat. Arief mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar berbagai pihak mempersiapkan momen Nataru sebaik mungkin.
“Bapak Presiden menggarisbawahi pada kelancaran penyaluran pasokan dan distribusi bahan-bahan pokok serta stabilitas harga pangan di daerah,” kata Arief. Arief mengatakan pekan lalu di Nagekeo, Presiden menemukan harga cabai rawit Rp50.000 per kilogaram, sementara diketahui harga di Pulau Jawa melebihi itu.
“Ini bisa terjadi dikarenakan berasal produksi lokal daerah setempat. NFA selalu mendorong pemerintah daerah concern pada komoditas pangan yang bisa dibudidayakan di daerahnya,” terang Arief.
Terkait distribusi bahan-bahan pokok dan stabilisasi harga, NFA akan membantu mobilisasi pangan antardaerah melalui FDP (Fasilitasi Distribusi Pangan). Mobilisasi tersebut dilakukan agar daerah yang punya stok lebih dan daerah dengan stok defisit memiliki ketersediaan yang sama sehingga tidak terjadi lonjakan harga.
“Sampai 8 Desember, realisasi FDP telah mencapai 2,54 juta kg. Dengan adanya mobilisasi pangan seperti ini akan semakin memperkuat stok untuk pemerataan ke berbagai daerah, terutama ke daerah-daerah yang mayoritas merayakan Natal,” kata Arief.
Secara rinci, mobilisasi pangan yang telah dilaksanakan NFA melalui skema FDP antara lain jagung mencapai 1,17 juta kg, kedelai 645 ribu kg, beras 181 ribu kg, bawang goreng 158 ribu kg.
Selanjutnya terdapat minyak goreng 137 ribu kg, gula 79,5 ribu kg, telur ayam ras 73,2 ribu kg, tepung terigu 44,8 ribu kg, daging ayam ras 30 ribu kg, cabai merah keriting 16,8 ribu kg, dan cabai rawit merah 5,2 ribu kg.
Arief memaparkan bahwa Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa stok pangan strategis yang ada di BUMN antara lain beras yang dikelola Perum Bulog ada 1,4 juta ton dan ID FOOD ada 2,26 ribu ton.
Kemudian stok jagung yang ada di Bulog terdapat 15,2 ribu ton dan kedelai ada 0,58 ton. Selanjutnya terdapat ptok bawang merah dan bawang putih di Bulog masing-masing 0,85 ton dan 11,88 ton serta stok cabai 15,59 ton. Seluruhnya terhitung sejak tanggal 11 Desember 2023.
NFA memaparkan CPP daging sapi dikelola di Bulog dan ID FOOD sebanyak 42,29 ton dan 1,27 ribu ton. Kemudian daging kerbau di Bulog ada sebanyak 46,2 ribu ton. Stok daging ayam di Bulog ada 11,55 ton dan ID FOOD kelola 89,5 ton.
Terdapat stok telur ayam di Bulog sebanyak 93,35 ton. Selanjutnya stok gula pasir 5,5 ribu ton ada di Bulog dan 8,1 ribu ton di ID FOOD. Untuk minyak goreng, terdapat stok di Bulog dan ID FOOD masing-masing 4.169 kilo liter dan 597,4 kilo liter. Terakhir beragam jenis ikan dikelola oleh ID FOOD sebanyak 968,9 ton.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Khafidz Abdulah Budianto pada 12 Dec 2023
18 hari yang lalu
20 hari yang lalu