balinesia.id

AZF Siapkan Program Kampus Merdeka Startup Campus, Cetak Entrepreneur Muda digital

Kamis, 06 Januari 2022 12:02 WIB

Penulis:Rohmat

95530330451-1624978092593_EDIT1.jpg
Achmad Zaky Foundation (AZF). (Foto:Istimewa) (Mik)

Jakarta, Balinesia.id - Melalui program Kampus Merdeka Startup Campus,  Achmad Zaky Foundation (AZF) bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi terus berupaya mencetak entrepreneur muda digital.

Startup Campus sendiri dibentuk berawal dari keinginan Achmad Zaky, pendiri Achmad Zaky Foundation (AZF), untuk membawa Silicon Valley ke Indonesia.

Achmad Zaky, mengungkapkan, Startup Campus adalah studi independen bersertifikat yang bertujuan untuk membangun kompetensi dan karakter pendiri startup bagi para mahasiswa.

“Startup Campus Batch 1 diadakan dari bulan Agustus 2021. Tim terbaik mendapatkan pendanaan dengan total 450 juta rupiah. Untuk Batch 2, kita meningkatkan lagi jumlah pendanaan untuk tim terbaik hingga milyaran rupiah,” ucap Achmad Zaky, dalam webinar Startup Campus dengan tema Bagaimana Kampus Mencetak Banyak Enterpreneur, Rabu (5/1/2022).

Dijelaskan, Kurikulum pembelajaran di Startup Campus juga telah disesuaikan dengan kebutuhan prioritas para pendiri Startup mulai dari startup 101, ideation, minimum viable product (MVP), product market fit, pitching hingga fundraising. Total jam belajar bertambah menjadi 900 jam yang dapat dikonversikan menjadi 20 SKS.

Startup Campus juga mendapat sambutan dan antusiasme yang luar biasa dari para peserta dengan Net Promoter Score (NPS) sangat tinggi, yaitu 76%.

 

“Banyak ilmu baru yang sangat praktikal untuk diterapkan dalam proses membangun startup maupun dalam kehidupan sehari-hari.” ujar tim Campusio, salah satu peserta terbaik Startup Campus.

Dengan memperhatikan kepuasaan tersebut, Startup Campus kini hadir kembali dengan membuka batch ke-2 yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga Agustus 2022. Hadir dengan semangat baru, Startup Campus akan memberikan pendanaan yang lebih besar untuk tim terbaik, hingga miliaran rupiah.

Pendaftaran Startup Campus batch ke-2 sudah dibuka mulai tanggal 22 Desember 2021 hingga 5 Januari 2022. Untuk mengikuti program ini, mahasiswa wajib melalui tahapan berikut:

   Mendaftar melalui website Kampus Merdeka melalui http://bit.ly/sckampusmerdeka
   Mendaftarkan diri melalui link formulir berikut http://bit.ly/pendaftaranstartupcampus
   Mengikuti tes logika online

Startup Campus terbuka untuk seluruh mahasiswa yang memenuhi persyaratan berikut:

Berasal dari program studi apapun, namun diutamakan berasal dari jurusan ilmu komputer atau informatika, rekayasa perangkat lunak, rekayasa sistem komputer, sistem dan teknologi informasi, bisnis digital, manajemen komunikasi, desain komunikasi visual, desain produk, manajemen, dan manajemen teknologi.

Pernah menginisiasi sebuah proyek/bisnis atau membangun suatu organisasi/gerakan selama minimal 6 bulan.
Minimal semester 5, namun diutamakan yang sudah semester akhir.

Tidak mengikuti kegiatan lainnya seperti magang atau kuliah lain yang dapat bentrok dengan jadwal studi independen.
Menguasai bahasa inggris terutama dalam konteks percakapan dan pemahaman bisnis.
Membentuk Tim minimal terdiri dari 2 anggota, diutamakan yang berasal dari satu kampus.

“Tahapan seleksi dibuat sangat ketat untuk memastikan peserta yang lolos benar-benar bibit unggul yang memiliki potensi besar sebagai pendiri startup. Tahun ini, kami hanya menerima 63 dari total 3000 pendaftar.

Pada batch selanjutnya, akan dibuka lebih banyak kuota menjadi 150 peserta dan akan memberikan pendanaan yang jauh lebih besar mencapai miliaran rupiah. Kami menargetkan 10,000 ribu pendaftar dari seluruh Indonesia, terutama dari daerah timur,” tuturAchmad Zaky, pendiri Bukalapak dan Achmad Zaky Foundation (AZF).

Ekonomi digital Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian AirlanggaHartarto menjelaskan bahwa nilai ekonomidigital Indonesia tercatat sebesar US$44 miliar. Angka itu diperkirakan akan tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030, atau menjadi sekitar US$352 miliar.

Indonesiamembutuhkan sedikitnya 4 juta pengusaha digital baru. Hal ini menjadiurgensi bagi perguruantinggi untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu menjadi pengusaha digital. (roh) ***