Feature
Waspada! Ini Red Flag Keuangan yang Tak Boleh Anda Abaikan
JAKARTA – Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah red flag. Istilah ini kerap digunakan dalam konteks hubungan percintaan untuk menggambarkan adanya indikasi perilaku yang tidak sehat atau mencurigakan, yang sebaiknya segera diwaspadai.
Secara umum, red flag atau tanda peringatan dalam sebuah hubungan merujuk pada sinyal yang menunjukkan adanya kecenderungan perilaku manipulatif maupun hubungan yang tidak sehat.
Tak hanya terbatas pada relasi pribadi, istilah ini juga sering muncul dalam pembahasan mengenai hubungan yang bersifat toksik atau bahkan mengandung unsur kekerasan.
- Kenali Career Cushioning, Cara Bertahan Saat Terjadi Gelombang PHK
- UMKM Kopi Asal Toraja Diberdayakan BRI, Tembus Pasar Internasional
- AgenBRILink Jangkau 67 Ribu Desa, Dorong Inklusi Keuangan Nasional
Menutup mata terhadap tanda-tanda peringatan dalam sebuah hubungan bisa membawa dampak buruk seperti kekecewaan, ketidakbahagiaan, hingga berakhirnya suatu hubungan.
Namun, konsep red flag tidak hanya terbatas pada urusan asmara, tetapi juga sangat penting dalam hal mengatur keuangan pribadi.
Pernahkah kalian melihat rekening bank dan berpikir, “ke mana perginya semua uangku?” Kita semua tentu pernah mengalaminya.
Kadang-kadang, kondisi keuangan bisa tidak terkendali tanpa kita sadari, namun sebenarnya selalu ada tanda-tanda peringatan yang muncul.
Layaknya sebuah hubungan, red flag dalam keuangan jika diabaikan juga akan menimbulkan masalah serius. Yuk, kenali beberapa red flag keuangan yang tidak boleh kalian abaikan!
Red Flag Keuangan yang Wajib Diwaspadai
Dilansi dari Keystone Bank, berikut beberapa tanda red flag keuangan yang harus diwaspadai:
1. Selalu Kehabisan Uang Sebelum Gajian
Jika setiap kali gajian terasa seperti momen penyelamatan, itu pertanda ada yang tidak beres. Jika kalian terus-menerus menghitung hari menuju gaji berikutnya, mungkin sudah saatnya kamu mengevaluasi kembali anggaran keuangan kalian (atau mulai membuat anggaran jika belum punya).
2. Tak Tahu ke mana Perginya Uang Sendiri
Jika kalian bingung menjawab pertanyaan “Uangmu habis untuk apa?” dan hanya bisa berkata “Entahlah…” itu merupakan tanda peringatan yang serius. Mulailah mencatat pengeluaran kalian! Gunakan aplikasi, laporan rekening bank, atau bahkan buku catatan sederhana untuk mengetahui ke mana saja uangmu dibelanjakan.
3. Bergantung pada Pinjaman dan Kartu Kredit
Jika meminjam uang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, saatnya kalian berhenti sejenak dan berpikir ulang.
Pinjaman seharusnya digunakan untuk kondisi darurat atau kebutuhan besar, bukan untuk memenuhi pengeluaran harian. Jika kalian terus-menerus berutang hanya untuk bertahan hidup, berarti kalian perlu mengevaluasi kembali pola pengeluaran sebelum utang mengendalikan hidup kalian.
4. Utang Konsumtif Terus Meningkat
Mengalokasikan anggaran secara berlebihan, menggunakan kartu kredit untuk hal-hal yang tidak mendesak, atau mengambil pinjaman online demi mengikuti gaya hidup adalah tanda peringatan serius. Jika kalian terus menumpuk utang konsumtif tanpa strategi pelunasan yang jelas, itu menunjukkan kondisi keuangan yang mengkhawatirkan.
5. Tidak Punya Tabungan Sama Sekali
Tidak memiliki dana darurat atau rencana cadangan bisa sangat berisiko. Satu pengeluaran tak terduga seperti biaya rumah sakit, kerusakan mobil, atau kehilangan pekerjaan bisa membuat kalian kewalahan. Meskipun jumlahnya kecil, mulailah menabung secara rutin. Di masa depan, kalian akan bersyukur telah melakukannya.
6. Mengabaikan Utang
Utang tidak akan hilang hanya karena kalian berpura-pura tidak memilikinya. Mengabaikannya tidak akan menyelesaikan masalah! Jika kalian memiliki utang, buatlah rencana untuk mulai membayarnya, meskipun sedikit demi sedikit. Semakin lama kalian menundanya, semakin besar pula masalah yang akan muncul.
7. Sering Telat Bayar Tagihan
Telat bayar cicilan, tagihan listrik, atau internet tidak hanya membuat kalian dikenakan denda, tetapi juga dapat mencoreng catatan kredit. Hal ini mencerminkan kurangnya kedisiplinan dan lemahnya pengelolaan keuangan.
8. Menghabiskan Lebih Banyak dari yang Dihasilkan
Jika gaya hidup kalian melebihi penghasilan, kalian sedang menuju masalah keuangan yang serius. Berusaha tampil mewah dengan barang-barang mahal yang sebenarnya tidak mampu kalian beli? Itu adalah tanda bahaya yang jelas. Hidup sesuai kemampuan jauh lebih bijak, karena ketenangan batin jauh lebih berharga daripada sekadar pamer.
9. Tidak Berinvestasi
Menabung memang penting, tetapi membuat uang kalian berkembang jauh lebih menguntungkan. Jika hanya menyimpan uang di rekening tabungan tanpa rencana untuk mengembangkannya, berarti kalian melewatkan peluang.Pertimbangkan untuk mulai berinvestasi atau mencari penghasilan tambahan melalui usaha sampingan.
10. Tak AdaRencana Keuangan Jangka Panjang
- Asyik! Instagram Edits Akhirnya Punya Fitur Baru
- Kisah Sterilisasi Paksa di India, Luka Lama yang Masih Membekas
- Di Balik Gunung Rinjani: 11 Fakta yang Perlu Kamu Ketahui
Ingin memiliki rumah, membiayai pendidikan anak, atau menyiapkan dana pensiun akan sulit tercapai jika kalian tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas dan strategi untuk mewujudkannya. Menjalani hidup hanya dari satu gajian ke gajian berikutnya tanpa arah ke depan adalah red flag yang perlu diwaspadai.
Mulailah menabung dari sekarang, atur ulang cara kalian membelanjakan uang, dan kalian akan melangkah menuju masa depan keuangan yang lebih sehat!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 30 Jun 2025