Dokter hewan Kedonganan Veterinary dan BKSDA Bali memantau kondisi penyu pascapenyelamatan (sumber: Istimewa)
BADUNG – Warga Desa Kedonganan melakukan evakuasi penyu terdampar yang diduga akibat tergulung ombak dan terlilit sampah plastik di pantai setempat. Kejadian tersebut terjadi pada Senin (4/1/2021) sore sekira pukul 17.00 WITA.
“Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WITA pada hari Senin. Lokasi penemuannya di Warung Ikan Bakar New Fuama Café Kedonganan. Saat ini penyu kami rawat di Kedonganan Veterinary,” terang dokter hewan Kedonganan Veterinary yang turut ambil bagian dalam penyelamatan itu, drh. Wayan Yustisia Semarariana, Rabu (6/1/2021).
Ia menjelaskan, penemuan penyu itu bermula pada Senin sore, dimana ada salah seorang warya yang berprofesi sebagai karyawan di warung tersebut menemukan seekor penyu yang terdampar. Penyu tersebut diduga terdampar akibat terlilit sampah, kemudian tergulung ombak.
“Mengetahui ada penyu terdampar, warga berupaya menyelamatkan penyu dari lilitan sampah dan berusaha untuk membawa kembali ke laut. Akan tetapi karena kondisi laut yang jelek dan kondisi penyu yang lemas, akhirnya warga berinisiatif untuk merelokasi penyu, dan ditaruh di bak di dekat kafe,” tuturnya.
Setelah itu, warga tersebut menghubungi pihak-pihak yang biasa dalam proses penyelamatan, termasuk Jagabaya Desa Kedonganan yang kemudian menghubungi pihaknya. Mendengar informasi itu, Kedonganan Veterinary kemudian berkoordinasi dengan Turtle Conservation And Education Centre atau TCEC Serangan, serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Bali.
“Dari hasil koordinasi diarahkan penanganan medis terlebih dahulu, mengingat dari kronologi penyu yang kondisinya lemah. Kami pun melakukan penjemputan dan mendapati keadaan penyu yang memang dalam kondisi lemah,” katanya.
Hasil pemeriksaan dokter hewan Kedonganan Veterinary tidak menemukan ada benda asing di dalam tubuh penyu. Penyu malang tersebut diduga hanya mengalami trauma fisik akibat lilitan sampah dan gulungan ombak. “Sampai saat ini penyu masih kami tempatkan di klinik. Pihak BKSDA juga sudah sempat memantau kondisinya,” ujarnya.
[{"id":2123,"title":"Yakini Pandemi Berlalu, Perupa Ciptakan Perahu \"Menempuh Badai\"","excerpt":"<p>Meski pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda perhentian, tapi umat manusia pasti bisa melaluinya. Hal itulah yang diyakini 9 orang perupa Bali, yang kemudian diwujudkan dalam sebuah karya berjudul “Menempuh Badai”.</p>","image_1":"1611072338452.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p><strong>Denpasar, Balinesia.id –</strong> Meski pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda perhentian, tapi umat manusia pasti bisa melaluinya. Hal itulah yang diyakini 9 orang perupa Bali, yang kemudian diwujudkan dalam sebuah karya berjudul “Menempuh Badai”.</p>\r\n<p>Karya seni kolaborasi itu berbentuk sebuah perahu yang dilukis sesuai karaktristik rupa para perupa Komunitas Seni Rupa Jepun Art Residence. Karya tersebut kini tengah dipemarkan dalam pameran seni rupa bertajuk “Sipp Setiap Saat” di Griya Santrian, Sanur, Denpasar.</p>\r\n<p>Mereka yang ambil bagian dalam <em>project</em> kolaborasi itu adalah Made Wiradana, Romi Sukadana, Kadek Armika, Made Duatmika, Anyon Muliastra, Made Palguna, Dedi Reru, Pande Alit Wijaya Suta, dan Ketut Tenang.</p>\r\n<p>“Melalui karya ini kami memiliki keyakinan bahwa ke depan pandemi akan berhasil kita lalui, seiring dengan hadirnya suasana yang lebih baik. Secara karya, karya ini jadi upaya untuk meraih suasana baru, bahwa melukis bukan saja di kanvas,” kata perwakilan perupa, Made Wiradana beberapa waktu lalu.</p>\r\n<p>Ia menjelaskan, ide penggarapan karya tersebut terkait dengan hobi mereka yang senang memancing di laut lepas. Ketika kurator pameran meminta berpartisipasi, mereka pun berpikir untuk menyajikan karya tersebut. Menariknya, perahu berdimensi 9 kali 6,5 meter yang dilukis secara artistik itu masih bisa difungsikan dengan baik di lautan.</p>\r\n<p>“Kami garap bersama di Pantai Sumawang sekitar satu minggu. Dari sana ke tempat pameran kami lakukan dengan mengarungi laut, layaknya perahu biasa. Para nelayan juga sempat kami minta bantuan untuk membawanya dari bibir pantai ke tempat pameran,” tuturnya.</p>\r\n<p>Sementara itu, terkait dengan komunitasnya, ia menyebut Jepun Art Residence bermuka dari diskusi-diskusi di rumahnya sejak awal-awal panemi Covid-19 berkecamuk. Dari diskusi-diskusi ringan itulah kemudian ada rencana untuk berkolaborasi, mulai dari penggarapan mural di tembok rumahnya hingga melaksanakan melukis <em>on the spot </em>sambal memancing bersama.</p>\r\n<p>“Bagi kami, kelompok ini adalah gerakan <em>art fun</em> sebagai salah satu upaya membangun imun. Kebetulan teman kami, Kadek Armika punya perahu, maka timbullah ide untuk merespons itu,” katanya. (jro)</p>","status":"P","publish_datetime":"2021-01-19T23:03:38.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-01-19 23:05:38","updated_at":"2021-01-21 21:33:00","highlight":1,"slug":"yakini-pandemi-berlalu-perupa-ciptakan-perahu-menempuh-badai","view_count":16,"image_source":"Balinesia","image_caption":"Perahu seni \"Menempuh Badai\" garapan Komunitas Seni Rupa Jepun Art Residence","user_id":8,"special_report":null,"author_name":"Redaksi","image_1_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2123/1611072338452.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2123/thumb_1611072338452.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2123/medium_1611072338452.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2123/large_1611072338452.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://balinesia.id/read/yakini-pandemi-berlalu-perupa-ciptakan-perahu-menempuh-badai","category":[{"id":2,"title":"Ekonomi & Pariwisata","description":"Fokus dengan dunia ekonomi, finansial, dan pariwisata Bali","image":null,"created_at":"2019-08-27 06:58:12","updated_at":"2019-08-27 06:58:12","slug":"ekonomi-and-pariwisata","url":"https://balinesia.id/kanal/ekonomi-and-pariwisata","image_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/2/null","image_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/2/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/2/medium_null","image_box_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/2/box_null","pivot":{"category_id":2,"article_id":2123}},{"id":3,"title":"Budaya","description":"Tentang seni dan budaya serta hiburan yang ada di Bali","image":null,"created_at":"2019-08-27 06:58:54","updated_at":"2019-08-27 06:58:54","slug":"budaya","url":"https://balinesia.id/kanal/budaya","image_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/3/null","image_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/3/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/3/medium_null","image_box_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/3/box_null","pivot":{"category_id":3,"article_id":2123}},{"id":4,"title":"Bali Community","description":" \t\t \tAktivitas komunitas di sekitar kita \t\t \r\n \t\t ","image":null,"created_at":"2019-08-27 06:59:15","updated_at":"2020-01-23 19:17:37","slug":"bali-community","url":"https://balinesia.id/kanal/bali-community","image_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/null","image_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/medium_null","image_box_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/box_null","pivot":{"category_id":4,"article_id":2123}}]},{"id":2109,"title":"DPP Peradah Indonesia Bali Minta “Prajuru Pura” Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19","excerpt":"<p>Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali resmi digulirkan per 14 Januari 2021 lalu. Dalam program vaksinasi nasional ini, Bali kebagian 2,9 juta vial vaksin yang akan dibagi secara bertahap, dimana tenaga kesehatan akan menjadi prioritas pertama.</p>","image_1":"1610809236156.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p><strong>Denpasar, Balinesia.id –</strong> Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali resmi digulirkan per 14 Januari 2021 lalu. Dalam program vaksinasi nasional ini, Bali kebagian 2,9 juta vial vaksin yang akan dibagi secara bertahap, dimana tenaga kesehatan akan menjadi prioritas pertama.</p>\r\n<p>Ketua DPP Peradah Indonesia Bali, I Komang Agus Widiantara, menyambut baik program tersebut. Pihaknya mendukung gerakan vaksinasi yang dicanangkan pemerintah guna mengatasi pandemi Covid-19 yang belum berhenti menyebar.</p>\r\n<p>Terhadap prioritas pemberian vaksin, pihaknya pun berharap para <em>prajuru</em> dan <em>pangayah</em> pura yang ada di Bali juga dimasukkan dalam prioritas utama. “Kita berharap <em>pangayah </em>yang ada di pura juga menjadi prioritas sebagai penerima vaksin, sebab mereka berada dalam kategori yang rentan terpapar Covid-19,” katanya saat dihubungi dari Denpasar, Sabtu (16/1/2021).</p>\r\n<p>Ia mengatakan <em>prajuru </em>dan <em>pangayah </em>pura memiliki kerentanan yang sangat tinggi terpapar Covid-19. Sebagai pelayan umat yang bersembahyang di pura, mereka memiliki kecenderungan berjumpa dengan banyak orang dengan mobilitas yang tinggi.</p>\r\n<p>“Selama pandemi, kita lihat laju orang sembahyang ke pura itu masih tinggi. Meski <em>pangayah </em>dan <em>pamedek </em>sudah dibekali dan menerapkan dengan protokol kesehatan, perlindungan kepada mereka tetap diperlukan, karena mereka berhadapan langsung,” ucapnya.</p>\r\n<p>Lebih jauh, pihaknya pun mengajak masyarakat Bali untuk mendukung dan mengikuti program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah. “Kalau pun ada kalangan tertentu yang masih beranggapan tidak menerima program ini, pandangannya harus tetap dihargai, tapi jangan sampai idealisme dari segelintir orang ini mengganggu orang lain, memprovokasi, sehingga menggagalkan upaya kita bersama memutus pandemi,” imbuhnya.</p>\r\n<p>Seperti diberitakan, selama vaksinasi Covid-19 dilaksanakan, Bali akan menggelontor 2.999.400 vial vaksin. Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr. Ketut Suarjaya, mengatakan bahwa vaksin ini akan dibagi menurut kelompok penerimanya, di mana 30.320 vial akan diberikan kepada tenaga kesehatan dan tenaga penunjang faskes, termasuk tenaga tracing. Kemudian, ada 263.389 vial yang akan diberikan kepada pelayan publik seperti TNI, Polri, Satpol PP, guru, hingga aparat hukum.</p>\r\n<p>Selanjutnya, sebanyak 1.290.243 vial akan diberikan pada golongan masyarakat rentan secara geo spasial dan sosial ekonomi, 854.756 vial vaksin pada masyarakat dan pelaku ekonomi, serta 560.782 vial lainnya diberikan pada golongan masyarakat rentan.</p>\r\n<p>Adapun vaksinasi pertama ini akan diprioritaskan pada masyarakat berusia 18-59 tahun. Setelah tahap pertama usai, baru kemudian vaksinasi akan dilanjutkan pada golongan masyarakat berusia 60 tahun. <strong>(jro)</strong></p>","status":"P","publish_datetime":"2021-01-16T23:00:21.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-01-16 22:00:36","updated_at":"2021-01-21 11:18:51","highlight":0,"slug":"dpp-peradah-indonesia-bali-minta-prajuru-pura-jadi-prioritas-penerima-vaksin-covid-19","view_count":11,"image_source":"Istimewa","image_caption":"I Komang Agus Widiantara","user_id":8,"special_report":null,"author_name":"Redaksi","image_1_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2109/1610809236156.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2109/thumb_1610809236156.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2109/medium_1610809236156.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2109/large_1610809236156.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://balinesia.id/read/dpp-peradah-indonesia-bali-minta-prajuru-pura-jadi-prioritas-penerima-vaksin-covid-19","category":[{"id":1,"title":"Baliview","description":"Bicara tentang denyut nati di Bali","image":null,"created_at":"2019-08-27 06:57:29","updated_at":"2019-08-27 06:57:29","slug":"baliview","url":"https://balinesia.id/kanal/baliview","image_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/1/null","image_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/1/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/1/medium_null","image_box_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/1/box_null","pivot":{"category_id":1,"article_id":2109}},{"id":4,"title":"Bali Community","description":" \t\t \tAktivitas komunitas di sekitar kita \t\t \r\n \t\t ","image":null,"created_at":"2019-08-27 06:59:15","updated_at":"2020-01-23 19:17:37","slug":"bali-community","url":"https://balinesia.id/kanal/bali-community","image_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/null","image_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/medium_null","image_box_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/box_null","pivot":{"category_id":4,"article_id":2109}}]},{"id":2084,"title":"Bangkitkan Ekosistem Seni saat Pandemi, Raja Klungkung Apresiasi \"Timeless Art Exhibition and Culinary\"","excerpt":"<p>Raja Klungkung, Ida Dalem Semaraputra, mengapresiasi pameran seni \"Timeless Art Exhibition and Culinary\" di Konderatu Beach Club beberapa waktu lalu. Pameran yang menampilkan karya maestro seni rupa Bali, I Nyoman Gunarsa dan I Wayan Bendi koleksi Konderatu Beach Club, serta 7 buah lukisan karya I Gede Made Surya Darma tersebut dinilai sangat baik membangkitkan ekosistem seni di Bali, terlebih dalam suasana pandem</p>","image_1":"1610413934203.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p>Badung, Balinesia.id - Raja Klungkung, Ida Dalem Semaraputra, mengapresiasi pameran seni \"Timeless Art Exhibition and Culinary\" di Konderatu Beach Club beberapa waktu lalu. Pameran yang menampilkan karya maestro seni rupa Bali, I Nyoman Gunarsa dan I Wayan Bendi koleksi Konderatu Beach Club, serta 7 buah lukisan karya I Gede Made Surya Darma tersebut dinilai sangat baik membangkitkan ekosistem seni di Bali, terlebih dalam suasana pandemi.</p>\r\n<p>Menurut Ida Dalem Semaraputra yang kala itu datang bersama Penglingsir Puri Agung Singaraja, Anak Agung Ngurah Ugrasena, pameran tersebut memiliki dua sisi penting. Pada satu sisigelaran pameran akan meningkatkan prestasi, daya kreatif, dan inovasi seniman, sedangkan pada sisi lainnya dapat turut mempromosikan geliat kesenian di Bali.</p>\r\n<p>\"Pameran seperti ini perlu didukung oleh pecinta seni agar para seniman dapat terus berkarya. Selamat dan teruslah berkarya,\" kata Ida Dalem.</p>\r\n<p>Sementara itu, Penglingsir Puri Agung Singaraja, Anak Agung Ngurah Ugrasena, menyampaikan bahwa pameran yang digagas Yayasan Konderatu di Kelan Beach Kedonganan, Tuban itu dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya pelukis muda agar terus berkarya dan memberi warna dalam bidang senirupa.</p>\r\n<p>\"Kita perlu mengapresiasi karya seni rupa seperti lukisan I Gede Made Surya Darma yang memiliki nilai seni spesifik dan unik. Kita perlu apresiasi dan dorong untuk terus berkarya demi Bali dan Indonesia. Saya pribadi menilai saudara I Gede Made Surya Darma mempunyai kemampuan seni yang dalam,\" katanya.</p>\r\n<p>Terhadap apresiasi yang diberikan oleh dua penglingsir itu, Owner Konderatu Beach Club, Herlinda Siahaan, mengatakan bahwa selama ini pihaknya selalu berkomitmen berjuang dan mempromosikan seni serta budaya Indonesia. Pada tahun 2017, tuturnya, bahkan gelaran Timeless Indonesia Festival yang digagasnya turut dimeriahkan tujuh kesultanan atau kerajaan dari berbagai daerah di Indonesaia. Ketujuhnya adalah Puri Klungkung, Puri Buleleng, Kesultanan Sumedang Larang, Kesultanan Minangkabau, Kesultanan Deli, Kedatuan Luwu, dan Kesultanan Cirebon. Pada festival tersebut mereka menampilan tari tradisional, atraksi budaya, dan peragaan busana.</p>\r\n<p>\"Namun, <em>Timeless Art Exhibition</em> kali ini sangat berbeda dengan <em>event</em> sebelumnya, karena adanya pandemi Covid-19. Konderatu menggandeng beberapa UMKM dengan mengadakan<em> food beverage, cocktail, artefact and textile, handicraft, foot massage, hair cut, fashion, and virus keeper,</em>\" katanya.</p>\r\n<p>Semua sajian tersebut kemudian disatukan dalam satu kesatuan acara yang ditujukan sebagai ajang pemulihan ekonomi di masa pandemi. \"Kami menggandeng seniman I Gede Made Surya Darma, salah satu perupa muda Bali yang aktif di dalam kegiatan kesenian, baik di tingkat nasional maupun international. Surya Darma sudah memamerkan dan mempertunjukkan karya seninya di beberapa negara seperti Jerman, Japan, Myanmar, Philippine, Austria, India, dan Malaysia. Sedangkan di Indonesia, ia telah memamerkan karyanya di beberapa kota seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Bali,\" jelasnya.</p>\r\n<p>Mengikuti tema yang diangkat, Surya Darma memamerkan tujuh buah lukisan yang bertemakan buah-buahan. Ketujuh karya tersebut berjudul <em>Hot in Three, Hot in Six, Out of The Box, Go Green, Cave to Heaven, Red Wine,</em> dan<em> Photosynthesis. </em>Karya <em>Out of The Box </em>akhirnya menarik perhatian Ida Dalem Semaraputra untuk dikoleksi. Sedangkan, A.A. Ugradena memilih karya berjudul <em>Red Wine</em> sebagai koleksinya.</p>\r\n<p>Surya Darma mengatakan, lukisan berjudul <em>Out of The Box</em>, adalah bentuk respons dirinya terhadap pandemi Covid-19 yang telah menyebar di seluruh dunia. \"Ketika banyak orang berpikir dari sisi negatif tentang pandemi Covid-19, saya mencoba berpikir dari sisi positif, menyemangati diri untuk beradaptasi dengan keadaan ini,\" katanya.</p>\r\n<p>Sementara itu, lukisan berjudul <em>Red Wine</em> terinspirasi dari proses fermentasi wine. Sebagaimana diketahui, minuman alkohol ini berasal dari buah anggur yang difermentasi. Melalui proses sedemikian rupa, anggur yang berupa buah akhirnya menjadi minuman yang sangat dikenal masyarakat dunia.</p>\r\n<p>\"Ini sebagai metafora bahwa dalam menjalani kehidupan, kita mengalami banyak proses sehingga mengerucut untuk suatu tujuan hidup. Itu dianalogikan sebagai puncak dari proses kehidupan,\" terangnya.</p>\r\n<p>Surya Darma juga mengaku sangat senang atas apresiasi yang diberikan oleh dua tokoh puri yang sangat berpengaruh di Bali itu. \"Kedatangan beliu tentu sebagai penghargaan yang luar biasa bagi saya, yang mana dalam sejarahnya dulu kerajaan di Bali memang sangat menghargai karya karya seniman. Apresiasi dari beliau membuat saya lebih bergairah berkesenian, dan ada tanggung jawab moral untuk memajukan seni dan kebudayaan di Indonesia,\" pungkasnya. <strong>(jro)</strong></p>","status":"P","publish_datetime":"2021-01-12T01:12:14.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-01-12 08:12:14","updated_at":"2021-01-22 23:00:57","highlight":0,"slug":"bangkitkan-ekosistem-seni-saat-pandemi-raja-klungkung-apresiasi-timeless-art-exhibition-and-culinary","view_count":23,"image_source":"Istimewa","image_caption":"Raja Klungkung, Ida Dalem Semaraputra mengapresiasi pameran lukisan bertajuk \"Timeless Art Exhibition and Culinary\" di Konderatu Beach Club, Badung","user_id":8,"special_report":null,"author_name":"Redaksi","image_1_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2084/1610413934203.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2084/thumb_1610413934203.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2084/medium_1610413934203.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/article/image_1/2084/large_1610413934203.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://balinesia.id/read/bangkitkan-ekosistem-seni-saat-pandemi-raja-klungkung-apresiasi-timeless-art-exhibition-and-culinary","category":[{"id":2,"title":"Ekonomi & Pariwisata","description":"Fokus dengan dunia ekonomi, finansial, dan pariwisata Bali","image":null,"created_at":"2019-08-27 06:58:12","updated_at":"2019-08-27 06:58:12","slug":"ekonomi-and-pariwisata","url":"https://balinesia.id/kanal/ekonomi-and-pariwisata","image_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/2/null","image_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/2/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/2/medium_null","image_box_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/2/box_null","pivot":{"category_id":2,"article_id":2084}},{"id":3,"title":"Budaya","description":"Tentang seni dan budaya serta hiburan yang ada di Bali","image":null,"created_at":"2019-08-27 06:58:54","updated_at":"2019-08-27 06:58:54","slug":"budaya","url":"https://balinesia.id/kanal/budaya","image_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/3/null","image_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/3/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/3/medium_null","image_box_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/3/box_null","pivot":{"category_id":3,"article_id":2084}},{"id":4,"title":"Bali Community","description":" \t\t \tAktivitas komunitas di sekitar kita \t\t \r\n \t\t ","image":null,"created_at":"2019-08-27 06:59:15","updated_at":"2020-01-23 19:17:37","slug":"bali-community","url":"https://balinesia.id/kanal/bali-community","image_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/null","image_thumb_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/medium_null","image_box_url":"https://assets.balinesia.id/uploads/category/image/4/box_null","pivot":{"category_id":4,"article_id":2084}}]}]