Wagub Cok Ace Akui Kualitas Wisman ke Bali Menurun

Banten - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengakui adanya penurunan kualitas wisatawan asing ke Bali di mana lebih banyak kaum muda yang datang untuk mencari pengalaman sehingga tidak memberi dampak signifikan khususnya bagi industri kerajinan.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara pada Talk Show dalam Trade, Tourism and Invesment Forum Tahun 2019 yang berlangsung di Garuda 5 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Banten, Jumat (18/10/2019).

Dalam kesempatan itu, wagub yang akrab disapa Cok Ace ini memaparkan potensi dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan Daerah Bali.

Mengawali paparannya, penglingsir Puri Ubud ini menjelaskan bahwa dari segi luas wilayah, Bali terbilang kecil yaitu hanya seluas 5.700 km persegi. Capaian secara makro, Bali berada di atas rata-rata nasional dalam Indek Pembangunan Manusia (IPM), sedangkan angka kemiskinan berada di bawah rata-rata nasional.

Terkait kontribusi tiap sektor terhadap PDRB, pariwisata masih mendominasi yaitu sebesar 69,38 persen, disusul sektor industri dan pertanian masing-masing 15,87 persen dan 14, 75 persen.

Gambaran kontribusi tiap sektor itu menunjukkan bahwa hingga saat ini pariwisata masih menjadi lokomotif perekonomian daerah Bali.

Terkait perkembangan  sektor pariwisata, dalam kesempatan itu Cok Ace juga menginformasikan bahwa selain wilayah daratan, Bali mempunyai beberapa pulau kecil yang sedang berkembang yaitu Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Setiap harinya rata-rata 5.000 wisatawan menyeberang ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan.

Untuk itu, Pemprov Bali memberi perhatian terhadap pengembangan pulau-pulau tersebut melalui rencana pembangunan dermaga segitiga emas yang menghubungkan Bali daratan dengan Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan.

Di lain pihak, sejalan menggeliatnya perkembangan Nusa Penida dan Lembongan sebagai destinasi pariwisata, Bali juga dihadapkan pada sejumlah tantangan antara lain menurunnya kualitas wisatawan.

Menurutnya, belakangan yang datang berkunjung lebih didominasi anak-anak muda yang ke Bali hanya untuk menambah pengalaman, sehingga kenaikan jumlah kunjungan tidak begitu berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan.

Selain itu, Bali juga harus menghadapi makin banyaknya pesaing.

"Sebelumnya pesaing kami antara lain Thailand, Malaysia dan Singapura. Belakangan sejumlah negara seperti Laos, Vietnam dan Birma juga gencar promosi," ucapnya. (mat)

 

Bagikan

Related Stories