Unwar Baca Prasasti Pura Penataran Pande Pangi

Prasasti Pura Penataran Pande Desa Adat Pangi, Dawan, Klungkung yang dibaca Tim Pengabdian kepada Masyarakat Unwar

Klungkung, Balinesia.id – Universitas Warmadewa atau Unwar melakukan pembacaan pada prasasti berbentuk tembaga dan lontar yang tersimpan di Pura Penataran Pande Desa Adat Pangi, Kecamatan Dawan, Klungkung. Pembacaan dilakukan sebagai bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) universitas tersebut.

Ketua PKM Unwar, Dr. Drs. I Made Mardika, M.Si., pembacaan prasasti tersebut merupakan salah satu upaya untuk melestarikan warisan budaya masyarakat Bali. Adapun prasasti berbentuk tembaga dan lontar setebal 18 lembar dan 31 halaman dibaca di pura setempat, Minggu (17/1), dengan melibatkan tim yang terdiri dari ahli epigrafi, Drs. I Gusti Ngurah Tarawiguna, M.Hum.; ahli Jawa Kuno, Kadek Ari Putra, S.S.; serta dua praktisi yakni  Ida Bagus Mahardika dan I Made Sukarta.

“Setelah dibaca, nanti akan dialih aksara dan diterjemahkan untuk kemudian disusun dalam bentuk buku purana pura, sehingga akan berguna bagi Pangempon Pura Penataran Pande Desa Adat Pangi” katanya di Denpasar, Senin (18/1).

Ia mengatakan, sebagai lembaga pendidikan tinggi pihaknya memiliki kewajiban untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun pembacaan prasasti tersebut merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan tinggi yang ketiga.

“Hasil pembacaan prasasti ini nantinya akan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat atau pangempon. Dengan telah dibaca prasasti ini, saya harapkan masyarakat senantiasa selalu menjaga warisan budaya yang diberikan dan juga menjaga keyakinan dalam beragama,” harapnya.

Tarawiguna menambahkan dari hasil pembacaan, pihaknya mendapatkan informasi sejarah atau babad terkait dengan perjalanan sentana dari Mpu Lelumbang, Sentana yang dimaksud meliputi Pande Tusan, Pande Tatasan, Pande Putih Dahi. Selain itu juga ada sejumlah keputusan-keputusan seperti bhisama dan piagem atau panugragan, serta mantra-mantra.

“Keberadaan prasasti ini akan memberikan pengaruh kepercayaan bagi masyarakat atau pangemponnya, sehingga masyarakat bisa menjunjung nilai-nilai kesakralan yang terkandung di dalamnya,” katanya.

Usai pembacaan, pihaknya akan melakukan penerjemahan dan pendokumentasian dalam bentuk buku. “Proses seperti ini sangat penting dilakukan dalam rangka pelestarian warisan budaya yang kita miliki,” katanya.

Terkait program tersebut, Kelian Pura Penataran Pande Desa Adat Pangi, I Nengah Suparma, mengucapkan terimakasih kepada Unwar. Pembacaan prasasti tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kepercayaan masyarakat tentang jati dirinya.

“Saya sangat berterimakasih atas program pengabdian pembacaan prasasti ini. Mudah-mudahan dengan ini dapat memberikan manfaat bagi warga kami, apalagi saat ini kami Pura Penataran Pande sedang menggelar Karya Agung, tentu hal ini sangat tepat karena dengan pembacaan prasasti masyarakat kami menjadi tahu akan keberadaan warga Pande di Desa Adat Pangi,” katanya. (jro)

Bagikan

Related Stories