Feature
Tips Pilih Saham IPO Sebelum Investasi di CDIA, CHEK, dan COIN, Jangan Asal Beli!
JAKARTA - Memasuki penghujung semester I tahun 2025, pasar modal Indonesia kembali menunjukkan geliatnya melalui gelombang penawaran umum perdana (IPO). Lima perusahaan tengah mempersiapkan proses bookbuilding dan akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), membuka peluang baru bagi para investor yang ingin merambah pasar modal.
Kelima perusahaan yang akan melakukan IPO adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), dan PT Asia Pramulia Tbk (ASPR).
Masing-masing perusahaan bergerak di sektor yang berbeda, mulai dari infrastruktur hingga bioteknologi dan aset kripto. Kehadiran mereka di bursa akan menambah pilihan investasi bagi para investor. Pertanyaannya, bagaimana memilih saham IPO, bagi investor pemula?
CDIA telah memulai masa bookbuilding sejak 19 Juni dan berakhir pada 24 Juni. Perusahaan ini menawarkan 12,48 miliar saham baru dengan harga awal Rp170–Rp190 per saham. Dengan rentang tersebut, CDIA berpotensi meraih dana segar antara Rp2,12 triliun hingga Rp2,37 triliun untuk pengembangan bisnisnya.
Sementara itu, CHEK, perusahaan di bidang bioteknologi, akan menawarkan 815 juta saham dengan harga penawaran awal Rp120–Rp140 per saham. CHEK menargetkan dana IPO antara Rp97,80 miliar hingga Rp114,10 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan inovasi di bidang bioteknologi.
Ada juga COIN, yang merupakan induk dari bursa aset kripto CFX, akan melepas 2,2 miliar saham dengan harga awal Rp100–Rp105 per saham. Melalui IPO ini, perseroan berpotensi meraup dana segar di kisaran Rp220 miliar hingga Rp231 miliar, menandakan perkembangan pesat industri kripto di Indonesia.
Tidak ketinggalan BLOG, perusahaan logistik terafiliasi dengan Grup Alfamart, menawarkan 563,24 juta saham. Harga penawaran awal saham BLOG berada di kisaran Rp240–Rp270 per saham. Dari aksi korporasi ini, BLOG diperkirakan dapat menghimpun dana antara Rp135,18 miliar hingga Rp152,07 miliar untuk memperkuat posisinya di sektor logistik.
Terakhir, ASPR, produsen kemasan plastik, menawarkan sebanyak 812 juta lembar saham dengan harga Rp118–Rp124 per lembar. Dengan demikian, ASPR membidik dana segar di kisaran Rp95,82 miliar hingga Rp100,68 miliar. Dana IPO akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan pasar.
Tips Memilih Saham IPO
Gelombang IPO ini menjadi perhatian investor, termasuk pemula. Memilih saham IPO yang tepat memerlukan riset dan analisis yang cermat. Berikut adalah 5 tips yang bisa menjadi panduan bagi investor pemula dalam memilih saham IPO:
Langkah pertama, pahami bisnis perusahaan secara mendalam dan kenali prospek usahanya ke depan. Dengan memahami model bisnis dan potensi pertumbuhan perusahaan, Anda bisa menilai apakah saham tersebut memiliki peluang untuk berkembang di masa depan.
Selanjutnya, periksa kinerja keuangan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Pastikan bahwa pendapatan dan keuntungan perusahaan menunjukkan tren pertumbuhan positif agar Anda yakin bahwa perusahaan tersebut memiliki fundamental yang sehat.
Selain itu, cermati penggunaan dana hasil IPO. Anda perlu mengetahui untuk apa dana segar tersebut akan digunakan dan memprioritaskan perusahaan yang punya rencana penggunaan dana secara jelas dan strategis untuk mendukung pengembangan bisnisnya.
Jangan lewatkan prospektus perusahaan. Dokumen ini memuat beragam informasi penting, termasuk profil risiko dan peluang keuntungan, sehingga Anda bisa membuat pertimbangan investasi secara lebih matang dan menyeluruh.
Terakhir, sesuaikan pilihan Anda dengan profil risiko pribadi. Investasi di saham IPO bisa memberikan keuntungan yang menarik, tetapi tetap ada risiko di dalamnya. Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, Anda bisa lebih yakin dan siap saat memutuskan untuk berinvestasi di saham IPO.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Alvin Bagaskara pada 23 Jun 2025