Ekonomi & Pariwisata
Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Wakil Presiden AS
JAKARTA – Seperti yang saat ini sedang ramai dibicarakan, suara warga AS sedang dihitung di seluruh Amerika, dengan beberapa negara bagian telah diproyeksikan sebagai kemenangan bagi Donald Trump atau Kamala Harris. Sementara yang lain masih melihat antrean pemilih yang menunggu untuk memberikan suara mereka.
Dilansir dari BBC, semua mata saat ini tertuju pada negara bagian utama Georgia, tempat suara dihitung dengan cepat dan lebih dari empat juta penduduk memberikan suara lebih awal.
Terkait dengan Pemilu AS, ada beberapa hal yang menjadi sorotan. Terutama perihal gaji. Kira-kira berapa gaji dan tunjangan yang diterima wakil presiden AS?
- BRI-HIPMI Bersinergi Strategis, Pengusaha Muda Siap Naik Kelas
- Deretan Dampak Pilpres AS Terhadap Ekonomi dan Bisnis Global
- Waduh! Kunjungi Korban Banjir, Raja dan Ratu Spanyol Justru Dilempari Lumpur
Wakil Presiden AS yang memegang posisi tertinggi kedua dalam cabang eksekutif pemerintahan federal dan akan menjadi pengganti pertama presiden dalam situasi darurat, gaji wakil presiden lebih rendah daripada sejumlah posisi tinggi lainnya dalam pemerintahan AS.
Wakil Presiden AS saat ini memperoleh gaji sebesar US$235.100 atau sekitar Rp3,7 miliar per tahun. Gaji ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan gaji Presiden yang mencapai US$400.000 atau sekitar Rp6,24 miliar per tahun.
Bahkan, jabatan penting lainnya seperti Ketua Mahkamah Agung mendapatkan gaji yang lebih tinggi, yakni US$300.000 atau sekitar Rp4,8 miliar per tahun. Dilansir dari CBS News, bahkan seorang hakim di Mahkamah Agung dengan posisi lebih rendah pun menerima gaji sekitar US$298.500 atau sekitar Rp4,7 miliar per tahun.
Kenaikan gaji untuk posisi wakil presiden terakhir kali terjadi pada Januari 2019, ketika gaji jabatan tersebut naik sebesar US$4.400, dari sebelumnya US$230.700 menjadi US$235.100.
Meski ada penyesuaian gaji untuk tahun 2024 yang seharusnya mencapai US$284.600, wakil presiden saat ini hanya menerima US$235.100 atau sekitar Rp3,76 miliar. Ini terjadi karena adanya pembekuan gaji yang dimulai pada 2019, sehingga gaji mereka tetap pada angka yang lebih rendah.
Sejarawan kepresidenan Douglas Brinkley, seorang profesor sejarah di Universitas Rice, berpendapat bahwa gaji wakil presiden cukup sepadan dengan tugas dan perannya. “Wakil presiden tidak selalu memiliki pekerjaan yang terdefinisi dengan jelas, jadi sulit untuk meminta kenaikan gaji yang besar,” katanya.
- Simak Profil Raymond Chin: Pengusaha Muda yang Disebut Mengubah Wajah Literasi Keuangan di Indonesia
- Menguak Apa Saja yang Terjadi Apabila Dolar Melemah
- Petani Sukabumi Kini Alih Profesi Jadi Konten Kreator, Benarkah Program Pemerintah Gagal?
Brinkley juga menyatakan, presiden dan wakil presiden AS tetap menerima gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemimpin negara lainnya. Sebaliknya, wakil presiden berhak atas fasilitas seperti perlindungan Dinas Rahasia dan akses ke perjalanan udara pribadi.
Setelah masa jabatannya selesai, banyak wakil presiden yang mampu menghasilkan lebih banyak uang melalui aktivitas lain. Beberapa di antaranya menjadi pembicara di berbagai acara atau menulis buku, yang dapat memberikan penghasilan tambahan yang besar.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 06 Nov 2024