Tak Hanya Bertumpu Pariwisata, Bali Mulai Kembangkan Industri Ekonomi Kreatif

Sekertaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra (Humas Pemprov Bali)

Denpasar, Balinesia.id -  Sekertaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menegaskan Bali yang selama ini bertumpu pada sektor pariwisata kini akan mulai berkembang ke sektor-sektor ekonomi lainnya, termasuk industri ekonomi kreatif.

Dewa Indra juga menyampaikan statistik perekonomian Bali mulai bergerak naik pada triwulan II 2021 sebesar 2,83%.

"Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Bank Indonesia ini untuk meningkatkan kapasitas UMKM lokal sehingga bisa mendongkrak perekonomian Bali," tuturnya dalam acara digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali yakni “Puncak Bali Jagadhita Culture Week (BJCW) 2021”, di Denpasar, Rabu (6/10/2021).

Sementara, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menjelaskan, BJCW 2021 memiliki semangat yang sama dengan Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI).

Kegiatan ini meliputi pameran produk unggulan, pagelaran karya kreatif, business matching dan business coaching untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM sehingga mampu menembus pasar global.

Berbagai kegiatan dilakukan ini sejalan  persiapan presidensi G20 di 2022 yang tentunya akan menjadi momentum dan kesempatan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan.


Selain fashion show dan peluncuran aplikasi Digital Fitting Room, acara puncak ini juga dimeriahkan oleh penampilan tarian kreatif oleh Sanggar Pancer Langit; penyanyi muda berbakat, Anggis Devaki; dan pemusik kebanggaan masyarakat Bali, Alffy Rev.

Fasilitas digital fitting room dan fashion show UMKM Bali Nusra dapat membuat produk UMKM lebih dikenal sehingga masyarakat lebih mencintai produk kreatif lokal buatan Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan itu selaras dengan pelaksanaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) tanggal 23–26 September 2021, dengan BJCW 2021 mengangkat tema “Sinergi, Globalisasi, dan Digitalisasi UMKM dan Sektor Pariwisata”.

Diketahui, aplikasi Digital Fitting Room  merupakan inovasi agar kain tradisional dapat lebih diterima oleh generasi muda.

Pada even yang digelar Bank Indonesia itu, dilakukan juga seremoni pelepasan ekspor UMKM sebagai bentuk apresiasi kepada UMKM yang telah berhasil melakukan ekspor, serta peluncuran aplikasi Digital Fitting Room dalam

Digital Fitting Room memungkinkan konsumen untuk mencoba produk pakaian yang diinginkannya secara virtual dan membantu konsumen untuk mengkombinasikan motif kain tradisional pada desain baju.

Aplikasi ini juga menyediakan fitur postur tubuh ataupun ukuran yang sesuai keinginan calon konsumen.

Inovasi ini diiharapkan dapat memberikan solusi kepada calon konsumen yang memiliki keraguan untuk membeli kain tradisional.

Ditegaskan Sandiaga, pihaknya mengapresiasi upaya Bank Indonesia untuk mendukung pemberdayaan ekonomi kreatif lewat sinergi dengan pemerintah dalam menyukseskan GBBI dan GBWI melalui pelaksanaan kegiatan BJCW.

"Saya yakin fasilitas digital fitting room dan fashion show UMKM Bali Nusra dapat membuat produk UMKM lebih dikenal sehingga masyarakat lebih mencintai produk kreatif lokal buatan Indonesia," katanya menegaskan.

Tak lupa Sandiaga juga mengajak agar seluruh pihak bersinergi menyiapkan produk kreatif Bali untuk memenuhi kebutuhan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara seiring dengan rencana pembukaan penerbangan di Bali.

Acara ini dilaksanakan secara hibrida yang dihadiri anggota Komisi XI DPR RI,  Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Wakil Walikota Denpasar, Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait, serta pelaku UMKM industri kreatif.


Trisno Nugroho selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengutarakan l kegiatan BJCW ini selaras dengan pelaksanaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) tanggal 23–26 September 2021, dengan BJCW 2021 mengangkat tema “Sinergi, Globalisasi, dan Digitalisasi UMKM dan Sektor Pariwisata”.

Acara ini juga merupakan sinergi dengan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Nasional Berwisata Indonesia (GBWI).

Berbeda dengan tahun sebelumnya, BJCW tahun ini memiliki ragam kegiatan tambahan, berupa peningkatan kapasitas UMKM dalam pemasaran, pembayaran digital melalui kegiatan on-boarding UMKM se-Bali dan Nusa Tenggara (Balinustra), serta mendorong transaksi digital menggunakan QRIS.

Puncak BJCW kali ini menampilkan fashion show hasil kolaborasi antara UMKM tenun se-Balinustra dan desainer nasional.

Pagelaran busana ini memperlihatkan potensi wastra (kain tradisional) Balinustra berupa produk jadi sehingga diharapkan akan membuka pasar yang lebih luas, termasuk pasar global. (roh)


Related Stories