Ekonomi & Pariwisata
Tahun baru, Pedagang Souvenir di Sanur Keluhkan Sepinya Pembeli
Denpasar - Tahun baru menjadi hari yang dinantikan setiap pedagang. Namun saat ini momen tersebut tinggal menjadi harapan, kendati ramai pengunjung namun minim sekali orang yang membeli dagangan souvenir di Pantai Segara Ayu, Desa Sanur, Denpasar, Sabtu (2/1/2021).
Padahal momen tahun baru sebelumnya, liburan tahun baru membuat dagangan cukup laku sehingga penghasilan meningkat dari hari-hari biasanya.
Salah satu pedagang souvenir di pantai Sudiasih (45) mengatakan, liburan tahun baru saat ini banyak pengunjung, namun tidak ada pembeli, tetapi sebelumnya ramai pengunjung juga dibarengi ramainya pembeli.
"Dahulu pengunjungnya ramai, pantai dipenuhi wisatawan asing yang berkunjung, danganan pun laris manis. Liburan seperti sekarang rejekinya lumayan banyak sekali, momen yang ditungu tunggu," cetusnya dengan raut muka layu.
Sudiasih menyebut, perbedaan penghasilan yang didapat ketika tahun baru sebelum pandemi dengan tahun baru setelah pandemi sangat jauh berbeda.
"Jika tahun baru sebelum pandemi, penghasilan yang di dapat bisa sampai 2 juta, tapi sekarang hanya mendapat 500 ribu sudah lumayan" imbuhnya.
Pantauan Balinesia di lapangan, sepinya pengunjung pantai Segara Ayu membuat pedagang tidak mendapat berjualan seperti yang mereka harapkan. Kondisi ini disebabkan liburan masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Terkadang banyak pengunjung tapi tidak semua datang untuk berbelanja. Mereka hanya sekedar duduk, bermain sepeda dan berswafoto dengan latar belakang pantai. Banyak juga pengunjung yang sudah membawa makanan sendiri, itu juga menyebabkan pedagang sepi pembeli.
Masa pandemi sekarang, banyak orang kurang tertarik untuk membeli souvenir/aksesoris. Biasanya pembeli dari pedagang souvenir adalah tamu luar tetapi tidak adanya tamu luar menyebabkan banyak pedagang yang menjajakan buah tangan menjadi sepi pelanggan sehingga banyak toko souvenir tutup.
Ternyata pengunjung juga gemar untuk bekeliling pantai. Dengan demikian ada juga pedagang yang khusus menyewakan sepeda yang digunakan untuk mengelilingi pantai.
Sementara di objek wisata Tukad bindu, sepi pengunjung tak seramai pantai segara Ayu. Di Tukad Bindu mereka hanya datang untuk berolahraga dan hanya berjalan-jalan. Bahkan yang biasanya hari libur ramai, sekarang menjadi sangat sepi.
"Pengunjung ada tetapi orang yang berbelanja tidak ada" kata salah satu pedagang makanan, Ni Luh Asriyani. Di Tukad Bindu, Kesiman, Denpasar.
Penghasilan yang didapat juga sangat sedikit. Berkurangnya minat pengunjung untuk membeli makanan menjadi penyebab menurunnya penghasilan pedagang.
Harapan pedagang, agar bisa situasi ini bisa kembali pulih seperti dahulu lagi sehingga pengunjung ramai dan pedagang bisa berjualan lagi mendapat untung.
