“Symbiosis”, Pameran Tunggal Sujena yang Ingatkan Kelestarian Alam

BANGLI – Sebanyak 13 buah lukisan bergenre kontemporer karya perupa Bali, I Nengah Sujena, dipamerkan di Okinawa, Jepang. Pameran bertema “Symbiosis” yang merupakan pameran tunggal kelimanya di Negeri Sakura akan digelar selama dua pekan mulai dari Senin (21/09/2020). 

Sebagaimana tema yang diangkat, I Nengah Sujena berupaya mewacanakan kondisi alam bumi saat ini. Karya-karya sarat pesan ekologis itu diwujudkan dalam bentuk-bentuk alam mendasar, mulai dari bentuk alam fisik, tumbuhan, maupun binatang.

“Kombinasi semua komponen alam yang saya hadirkan dalam lukisan saya ingin mengantarkan pesan keprihatinan saya yang mendalam terhadap lingkungan yang terkontaminasi,” katanya di Bangli, Minggu (20/09/2020).

Setidaknya ada tiga wujud alam yang digunakannya untuk mengetuk ruang batin kita terhadap lingkungan yang seringkali kita abaikan. Ketiga bentuk itu adalah gajah, daun, dan simbol segitga serta lingkaran.

"Lukisan-lukisan saya menjelaskan tentang simbol sejati seperti daun, binatang, dan gunung sebagai konsep dari karya alam yang merupakan sumber inspirasi keseimbangan alam di dunia," ucapnya.

Perwujudan gajah yang tercipta dari jemarinya di atas kanvas dinyatakan sebagai analogi dari sebuah bangunan. Layaknya sebuah bangunan, gajah menggambarkan hal-hal yang tegak dan kokoh sebagai penopang dan penyangga alam semesta.

Sementara itu, daun digunakan sebagai media untuk menggambarkan keseimbangan hidup. Dalam pandangannya, keberadaan daun berkorelasi dengan keberadaan akar. Keduanya adalah simbol atas dan bawah, dimana semakin banyak daun tumbuh dan rimbun dalam satu pohon, maka semakin kuat juga akar mencengkeram tanah, dan semakin kokoh pohon berdiri dan memberi manfaat terhadap pohon dan kehidupan.

“Simbol segitiga merupakan perlambang gunung, sedangkan lingkaran merupakan simbol pergerakan yang selalu dinamis berputar,” jelas Sujena.

Bagikan
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Lihat semua artikel

Related Stories