Suanta, Seniman yang Tekuni Usaha Pembuatan Bade karena Ngayah dan Hobby Seni

I Made Suanta . (Balinesia.id/oka)

Badung, Balinesia.id - I Made Suanta seniman asal Banjar Baler Peken, Desa Darmasaba, menekuni jasa pembuatan wadah dan bade (tempat menggotong jenazah saat ngaben, red) senjak lima tahun lalu. Bernaung di dalam usaha bernama Bade Mas Darmasada, ia mengawali prosesnya dari ngayah membuat wadah di banjar.

“Saya belajar membuat wadah ini,  saat ada orang meninggal dan membantu di banjar, bahkan saat semua orang sudah selesai ngayah saya masih membantu. Lama-lama mungkin orang agak malu jika terus minta tolong jadinya orang lain yang minta saya membuatkan wadah,” katanya kepada Balinesia.id Selasa, 18 Oktober 2022.

Berangkat dari ketekunannya itulah kemudian ia terus menjalani profesinya. “Saya pikir juga jika buat usaha jasa pembuatan wadah ini, biaya pengabenan akan  lebih efisien untuk warga. Ya sambil menjalankan hobby berkesenian. Sebelumnya  saya juga tukang ukir dari smp kemudian pernah kuliah di STSI,” katanya.

Baca Juga:

Saat ini ia sudah memiliki karyawan berjumlah enam orang.  "Saya mulai usaha ini sudah 5 tahun lalu, untuk 2 tahun pertama saya dapat pesanan hanya di sekitar desa, kemudian 3 tahun terakhir pesanan sudah hampir seluruh Bali. Sedangkan untuk karyawan itu  ada yang saya ajak dari kelaurga dan teman. Kalau liu (banyak) pesanan saya juga cari beberapa teman untuk membantu,” katanya.

Adapun pesanan wadah buatan Suanta disebut sampai ke Nusa Penida, Karangasem, bahkan Buleleng. Ia menceritakan kalau pesanan ke Nusa Penida agak berbeda karena wadahnya beberapa perlu ia rakit di lokasi. Saat penyebrangan pun ia mengatakan kalau membawa wadah ke Nusa Penida penyebrangannya diprioritaskan. 

Saat ini pesanan sudah mulai berkurang mengingat kremasi pengabenan juga mengikuti dewasa(hari baiknya). Suanta mengatakan kalau pengabenan biasanya itu mulai dari bulan Juli, sampai September. "Saat ini sudah dewasa meayu-ayu, hari baik untuk pernikahan dan odalan. Untuk pesanan wadah juga ikut berkurang. Walapun begitu saya buat saja dengan wadah dan motif standar untuk stok,” katanya. oka

Editor: E. Ariana
Tags Bali budayabadungBagikan

Related Stories