Siapkan SDM Pariwisata Berkualitas Songsong Bali Bangkit

BADUNG - Pasca pandemi Covid-19, sektor pawisata diyakini akan kembali menjadi primadona di Bali. Oleh karena itu, penyiapan sumber daya manusia atau SDM berkualitas untuk menyokong pariwisata berkualitas tak boleh berhenti.

Demikian diungkapkan pengamat pendidikan, Dr. Drs. I Made Gde Putra Wijaya, S.H., M.Msi., di SMK PGRI 1 Badung, Abiansemal Badung, Sabtu (24/10/2020). Menurutnya, salah satu langkah realistis untuk penyiapan SDM unggul itu adalah dengan tetap menyokong pendidikan vokasional.

"Jika kita merujuk berbagai peristiwa yang pernah dialami pariwisata Bali, misalnya Bom Bali I dan II, termasuk beberapa kasus lainnya, saya kira Bali akan tetap jadi kunjungan pariwisata potensial yang akan diburu dunia," katanya.

Pariwisata Bali, lanjutnya, sebagaimana yang juga tengah dinarasikan Pemerintah Provinsi Bali pasti bangkit di kemudian hari. Pihaknya juga melihat bahwa banyak orang yang sudah rindu ingin datang ke Bali melihat alam dan segala suguhan budayanya.

"Maka, kita tak boleh berhenti menyiapkan diri, salah satunya dengan memperhatikan pendidikan vokasional pada sektor pariwisata. Jangan sampai kita diam, dan nanti ada masa di mana kita kekurangan SDM yang dapat diandalkan," tegasnya.

Selain menyiapkan SDM pariwisata dalam artian khusus seperti tenaga hotel dan restoran maupun pemandu wisata, penyiapan SDM pendukung pariwisata juga dipandang penting. Misalnya adalah sektor kerajinan dan kreatif yang selama ini sangat terkait dengan pariwisata.

"Mereka yang bergerak di sektor ini jangan sampai diabaikan, perlu didampingi. Kalau bisa juga diberi stimulus, sehingga masih bisa bertahan dengan apa yang dikerjakan," ucapnya.

Lebih jauh, Ketua Pemuda Panca Marga Provinsi Bali ini juga mengingatkan agar ke depan pariwisata Bali harus memperhatikan sektor pertanian. Menurutnya, pertanian harus diposisikan sebagai mitra paling penting untuk pariwisata berkelanjutan.

"Tidak boleh diabaikan seperti yang sebelumnya terjadi. Artinya, kita boleh jadikan pariwisata sebagai pendapatan utama, tapi pertanian dan budaya juga harus dijaga hidupnya di kanan-kirinya. Pertanian jangan hanya sebagai pelampiasan kala pariwisata jatuh," pungkasnya.

Bagikan
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Lihat semua artikel

Related Stories