Seni Tak Akan Mati

Denpasar - Musisi Bali, Made Bawa, memandang seni sebagai sebuah jalan pengabdian. Pandemi tak akan membuatnya mati, justru memicunya menjadi lebih kreatif.

"Kita tidak boleh mati. Seni adalah bagian dari pengabdian. Akibat pandemi, justru musisi lebih banyak waktu dan banyak kesempatan untuk introspeksi diri dalam berkarya," katanya di Denpasar, Kamis (10/9/2020).

Menurut vokalis Lolot Band ini, ketika seni hanya berpatokan pada momentum, pergerakannya akan statis. Justru, seni yang sesungguhnya adalah seni yang bergerak secara dinamis, mengalir mengikuti kondisi dan tantangan zaman.

"Kalau pelaku seni hanya berpatokan pada momentum, kami akan mati dalam berkarya. Kalau konser tak ada, kita jangan diam, yang terpenting bagaimana jiwa sebagai pelaku seni harus menjaga eksistensi. Bisa dipilih model-model panggung alternatif, misalnya live streaming," jelasnya.

Lebih jauh, ia percaya bahwa pandemi akan membuat musik Bali dan musik pada umumnya akan bertransformasi menjadi lebih baik. Transformasi yang dimaksud dapat berupa peningkatan kualitas karya maupun sistem distribusi dan marketing karya.

"Meski kita berjarak, saya yakin musisi masih bisa produktif dalam berkarya. Setelah ini akan ada karya yang lrbih berbeda dari sebelum-sebelumnya, akan ada transformasi besar dalam berkarya," pungkasnya.

 

Bagikan
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Lihat semua artikel

Related Stories