Sejak Tahun 2016 Jumlah Pengunjung Tanah Alot Terus Alami Penurunan

Tabanan -Sejak beberapa tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri ke Tanah Lot di Kabupaten Tabanan Bali terus merosot tajam. Jika kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot tahun 2016 sebanyak 3.525.336 orang wisatawan pada tahun 2019 menurun tajam menjadi 2.797.216 pengunjung. 

Selama tahun 2019 sebanyak 2.797.216  orang wisatawan manca negara dan nusantara mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot andalan Kabupaten Tabanan, Bali yang berlokasi di Desa Beraban, Kecamatan Kediri.

Hanya saja jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah kunjungan tersebut mengalami penurunan sekitar 16 persen. Tahun sebelumnya yang mencapai jumlah 3.335.822 orang wisatawan.  
 
"Jumlah kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot sepanjnag tahun 2019 mengalami penurunan sekitar 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Humas DTW Tanah Lot Kadek Suarniti saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2020)

Kadek Suarniti yang akrab dipanggil dengan nama  Jero Niti ini, menambahkan target kunjungan wisatawan ke Tanah Lot tahun 2019  sejumlah 3.070.000 orang wisatawan, meningkat 58.987 orang sekitar 1,9 persen dari target tahun 2018  sejumlah 3.011.013 orang wisatawan.

"Target tahun 2019 tersebut tidak tercapai karena sampai akhir  Desember 2019 ternyata jumlah kunjungannya 2.797.216 wisatawan.  Pada tahun sebelumnya yakni 2018 target  kunjungan 3.011.013 wisatawan sudah tercapai pada bulan November, sebulan sebelum tutup tahun," katanya berterus-terang.

Berdasarkan data kunjungan wisatawan di DTW Tanah Lot sejak tahun 2016 cenderung mengalami penurunan meski pihaknya sudah maksimal melakukan berbagai hal. Baik itu peningkatan fasilitas dan infra struktur maupun hal-hal lainnya demi keamanan dan kenyamanan wisatawan di Tanah Lot.

"Kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot tahun 2016 sebanyak 3.525.336  orang wisatawan. Tahun-tahun berikutnya jumlahnya cenderung turun," katanya.

Penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Tanah Lot banyak faktor yang mempengaruhi. Pihaknya menduga penyebab faktor eksternal yang lebih berpengaruh dibanding faktor internal.
 
Pihaknya menduga, penuruan wisatawan ke DTW Tanah Lot tahun 2019 karena masih adanya pengaruh kasus wisatawan Tiongkok tahun 2018, isu teroris, masih mahalnya harga tiket pesawat dan adanya Pemilu  pemilihan presiden di Indonesia tahun 2019 lalu.
 
"Mungkin juga disebabkan karena faktor kondisi ekonomi yang kurang mendukung," imbuhnya.

Bagikan

Related Stories