Sarapan Instastory, Catatan Harian Seniman di Era Media Sosial

Badung- Seniman dan pengguna aktif instagram, RHARHARHA melalui karya-karyanya mencoba memotret fenomena media sosial yang berkembang pesat dan mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Selama hampir dua dasawarsa terakhir, media sosial telah menjelma menjadi arena yang mengubah habitus manusia kontemporer. Pola interaksi sosial yang semula berlangsung secara faktual melalui perjumpaan fisik, kini berganti dengan percakapan virtual di dunia maya.

Situasi ini tidak hanya mencakup pada mekanisme komunikasi dan distribusi informasi, tetapi sekaligus berpengaruh pada cara pandang kita terhadap realitas, berikut sistem tata nilai yang berlaku di dalamnya.

Menurut kurator Pameran Dwi S. Wibowo, sebagai seniman dan pengguna aktif instagram, RHARHARHA berhadapan dengan realitas politiknya di sana. Sejak pindah ke bali, perasaan berjarak dengan gerakan aktivisme di Jakarta membuatnya secara sadar mengalihkan aksi politiknya dengan menyebarkan pesan-pesan ideologis melalui unggahan di media sosial.

"Sejak awal tahun 2000-an, Ia menyaksikan metamorfosa dari berbagai platform media sosial, dari era Friendster hingga Instagram yang kita gunakan saat ini," katanya dalam rilis Minggu (29/9/2019).

Termasuk bagaimana publik mengakses dan memandang media sosial tersebut. Di masa awalnya, media sosial sebatas menjadi medium komunikasi dan eksistensi personal, namun yang kita lihat saat ini, media sosial telah berkembang menjadi ruang kontestasi kultural, politik, dan ekonomi.

Seiring kemudahan memperoleh akses internet, hampir setiap individu kini memiliki akun media sosial dan terhubung satu sama lain. Media sosial menyajikan konektifitas antar individu tanpa adanya batasan jarak, sehingga penyebaran informasi dapat menjangkau publik yang lebih luas, sekaligus berlangsung lebih cepat dari sebelumnya yang harus melalui kontrol media massa (cetak ataupun elektronik). 

Saat ini, setiap individu bisa menjadi agen distribusi informasi tentang apapun, kapanpun dan kepada siapapun. Fenomena ini membentuk kesadaran baru bagi RHARHARHA dalam mengembangkan proses berkesenian dan aktivisme politiknya. Jika sebelumnya seni aksi RHARHARHA berlangsung bersamaan dengan aksi turun ke jalanan di ibu kota Jakarta, kini seni aksi RHARHARHA bisa dilakukan dimana saja asalkan ada koneksi internet.

Berkaca dari situasi politik Indonesia terkini, media sosial sangat berperan penting dalam pembentukan arah gerakan massa. Arus informasi yang berlangsung sangat cepat, secara massif ditangkap dan membentuk opini publik di dunia maya, yang kemudian secara langsung berimbas pada segregasi politik di dunia nyata.

Di samping itu, media sosial juga menjadi medium konsolidasi publik yang sangat efektif, jika kita ingat, dalam kurun lima tahun ke belakang, sejumlah aksi demonstrasi berhasil merangkum massa yang besar. Meningkatnya partisipasi publik di ranah politik menjadi salah satu dampak paling signifikan dari perkembangan media sosial.

Bagi Rharharha, partisipasi publik dalam gerakan aktivisme di media sosial tak kalah penting jika dibandingkan dengan aksi turun ke jalan.

Dalam konteks hari ini, keduanya memiliki peran yang sama vital dalam mendorong perubahan sosial. Melalui media sosial, gerakan aktivisme di lapangan tidak hanya didokumentasikan, tetapi juga digaungkan terus menerus melalui interaksi yang terjalin di sana.

Sarapan Instastory adalah catatan harian RHARHARHA tentang berbagai peristiwa sosial, politik, juga kemanusiaan yang dialaminya di Instagram. Melalui pameran ini, catatan tersebut dialihwahanakan dari dunia maya ke medium dan ruang konvensional dengan tujuan untuk menarik partisipasi publik agar turut serta dalam menyuarakan kegelisahannya tentang situasi terkini. (mat)

Bagikan

Related Stories