Sampai Akhir September 2022, Penerimaan Pemerintah Pusat di Provinsi Bali Capai Rp 9, 36 Triliun

Konfrensi Pers APBN KITA Triwulan III Tahun Anggaran 2022 (Balinesia.id/oka)

Denpasar, Balinesia.id - Penerimaan Pemerintah Pusat di Provinsi Bali sampai 30 September 2022 telah terealisasi Rp 9,36 triliun. Jumlah tersebut mencapai persentase 91,7 persen dari target tahunan sebesar Rp 10,21 triliun.

Hal ini disampaikan saat Konfrensi Pers APBN KITA Triwulan III Tahun Anggaran 2022 yang digelar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bali GKN Denpasar, Kamis, 27 Oktober 2022. 

Kepala Perwakilan Kemenkeu Regional Bali yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, NTB dan NTT, Susila Brata menyampaikan bahwa realisasi penerimaan pajak di Bali sebesar Rp7,28 triliun dari target Rp7,72 triliun atau mencapai 94,4 persen. 

Baca Juga:

Selanjutnya, penerimaan bea cukai sebesar Rp 711 miliar atau 85,1 persen dari target Rp 835,82 miliar. Selanjutnya, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp31,65 miliar atau 76 persen dari target Rp 41,63 miliar. Adapun PNBP lainnya tercatat Rp 1,33 triliun dari target Rp 1,62 triliun atau mencapai 82,3 persen dari pendapatan BLU.

Dari sisi pajak, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali, Anggrah Warsono mengatakan bahwa penerimaan pajak tahun 2022 yang ditarget sebesar Rp 7,72 triliun sampai triwulan III/2022 telah terealisasi sebesar 94,4 persen dengan tingkat pertumbuhan sebesar 42,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

"Total SPT diterima sebanyak 364,28 ribu wajib pajak, teridiri dari 29,61 ribu SPT WP Badan dan 343, 13 ribu WP orang pribadi, " katanya.

Warsono melanjutkan, realisasi PPh Pasal 26 pada periode yang sama tumbuh 12,98 persen dari tahun 2021 yaitu sebesar Rp, 152,61 miliar per 30 September 2022. “Pertumbuhan penerimaan PPh yang terjadi selama bulan Mei sampai September menandakan membaiknya perekonomian Bali,” katanya. 

Sementara itu, realisasi bea dan cukai adalah sebesar Rp 711,34 miliar dari target tahun 2022 Rp 835,82 miliar. Capaian ini tercatat tumbuh sebesar 52,46  persen atau Rp222, 77 miliar jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

“Devisa ekspor sampai dengan September 2022 mencapai USD 137,78, yang tumbuh sebesar USD 78,33 juta, sedangkan devisa impor tumbuh sebesar USD 25,72 juta, dengan pencapaian sebesar USD 58,36 juta jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” jelasnya. oka/jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories