Ekonomi & Pariwisata
Rekomendasi Museum Transportasi yang Wajib Dikunjungi di RI
JAKARTA - Hari Museum Nasional diperingati setiap tanggal 12 Oktober tiap tahunnya. Peringatan tersebut didasarkan pada pertama kalinya digelar Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) di Yogyakarta pada 12-14 Oktober 1962.
Atas kesepakatan para pihak yang bergerak di bidang tersebut, maka tanggal 12 Oktober ditetapkan sebagai Hari Museum Nasional. Meski peringatan Hari Museum sudah lewat beberapa hari, tak salah apabila Anda berkunjung ke museum akhir pekan ini.
Selain untuk menilik kembali sejarah masa lalu, kunjungan museum dapat menambah wawasan. Berikut Trenasia merangkung dari berbagai sumber rekomendasi museum di bidang transportasi yang dapat dikunjungi.
Museum Transportasi TMII
Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi rekomendasai pertama dalam tema ini. Museum yang berada di kawasan TMII ini menyimpan berbagai alat transportasi darat, laut, dan udara. Terdapat empat modul pada lahan seluas 6,25 hektar yaitu modul pusat, darat, laut, dan udara, dikutip dari laman resmi TMII, Kamis 12 Oktober 2023.
Modul pusat menampilkan beragam kendaraan tradisional seperti Cikar, Andong, dan lain sebagainya. Kemudian modul darat menampilakan kendaraan tempo dulu seperti bus, becak motor dan lain sebagainya.
Terdapat koleksi armada DAMRI sejak era awal operasionalnya. Tidak ketinggalan terdapat puluhan lokomotif uap serta beberapa kereta yang pernah digunakan oleh Presiden Soekarno hijrah ke Yogyakarta.
Bergeser ke modul udara, disajikan informasi keberadaan layanan dan jasa transportasi udara serta perkembangannya di Indonesia. Salah satu koleksi transportasi udara dipamerkan di bagian luar yaitu Pesawat udara jenis DC-9 PK-GNT milik garuda Indonesia.
Terakhir modul laut yang memaparkan berbagai informasi soal kapal dan teknologinya yang berkembang di Indonesia. Terdapat Kapal Negara (KN) B013 buatan Amerika Serikat tahun 1945 yang dipamerkan di danau belakang museum.
Museum Angkut
Museum Angkut berada di Kota Batu, Jawa Timur. Museum ini menyimpan 300 koleksi transportasi yang mayortias berupa kendaraan roda empat dari berbagai zaman. Selain mobil juga terdapat berbagai transportasi tradisional lain yang dipajang.
Museum ini berdiri di lahan seluas 4 hektare dengan desain dan layout beragam zona seperti Hall Utama, Hollywood, Pecinan, Eropa, Batavia, dan lainnya.
Masing-masing zona terdapat kendaraan yang se-tema dan se-zaman. Salah satu koleksi menarik dari Museum Angkut yaitu keberadaan mobil bekas Presiden Soekarno. Terdapat pula mobil listrik milik mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan berjenis Tuxuci yang dipajang di museum ini. Daya tarik museum ini tidak hanya pada koleksinya namun juga lokasinya yang estetik.
Museum Ambarawa
Rekomendasi selanjutnya yaitu Museum Ambarawa yang menyajikan berbagai jenis kereta api beserta alat pendukungnya sebagai koleksi. Museum yang dibuka pada tahun 1976 ini melestarikan 26 unit lokomotif uap yang kala itu mulai tersingkirkan akibat modernisasi. Selain itu, terdapat jalur rel kereta api bergerigi yang hanya terdapat di Ambarawa dan Sumatra Barat.
Koleksi lain berupa pendukung operasional kereta api seperti handle sinyal, tiang sinyal mekanik, dan beragam lainnya. Lebih unik lagi, terdapat bangunan halte dari kayu yang dipindah dari tempat asalnya untuk dilestarikan di kawasan museum ini.
Daya tarik lain yang menarik minat wisatawan ketika berkunjung ke museum ini yaitu koleksi dinamis berupa kereta yang ditarik lokomotif diesel atau lokomotif uap. Ada pula perjalanan reguler kereta wisata dengan lokomotif diesel dengan rute dari Museum Ambarawa hingga Stasiun Tuntang. Rute kereta ini melewati tepian Rawa Pening.