QRIS di Bali Tujuh Besar Nasional, Nominal Transaksi Tembus Rp35,5 Miliar

Festival Ekonomi Keuangan Daerah (FEKDI) 2021 Wilayah Bali, mengambil tema “Gaya Hidup Digital Menuju Bali Bangkit” berlangsung 27-29 April 2021.

DENPASAR, Balinesia.id - QRIS sebagai Sistem pembayaran nontunai berbasis digital semakin luas dikenal masyarakat di Pulau Bali bahkan kini tercatat 206.811 merchant merasakan manfaat menggunakan QRIS dengan nominal transaksi mencapai Rp35,51 Miliar.    

Salah satu kebijakan Bank Indonesia yang mendukung akselerasi sistem pembayaran nontunai berbasis digital adalah QRIS yaitu sebuah kebijakan standarisasi QR Code Pembayaran sehingga satu QR dapat dibaca oleh semua aplikasi pembayaran.

Di wilayah Bali, QRIS yang CeMuMuAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal), sangat cepat progresnya dan masuk kedalam peringkat 7 besar Nasional.

"Per 16 April 2021, 206.811 merchant di Bali telah merasakan manfaat menggunakan QRIS, dan dalam 2 (dua) bulan, Januari – Februari 2021, tercatat total transaksinya sebanyak 353 Ribu transaksi dengan nominal mencapai Rp  35,51 Miliar," ungkap  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat Festival Ekonomi Keuangan Daerah (FEKDI) 2021 Wilayah Bali, mengambil tema “Gaya Hidup Digital Menuju Bali Bangkit” berlangsung 27-29 April 2021.

Trisno  menegaskan perubahan perilaku dalam bertransaksi dengan memanfaatkan transformasi digital menjadi kunci utama dalam percepatan pemulihan ekonomi.

Salah satu upaya pemulihan ekonomi Bali yang dapat dilakukan adalah melalui penyelenggaraan acara rangkaian FEKDI 2021. 
Rangkaian FEKDI ini bertujuan menginspirasi dan memotivasi perubahan pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat terhadap digitalisasi, meningkatkan awareness terhadap Cinta Bangga dan Paham Rupiah di era digital.

"Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat mengenai cara bertransaksi digital yang aman," tuturnya.

Pada saat ini seluruh generasi terutama generasi milenial telah menjadi semakin akrab dengan digitalisasi.

Sebut saja berbagai e-commerce lokal hingga mancanegara, aplikasi sosial media, aplikasi jasa pembayaran, aplikasi ticketing, aplikasi hiburan, aplikasi logistik, investasi, hingga aplikasi virtual meeting seperti webinar yang sedang kita lakukan sudah sangat melekat di kehidupan sehari-hari kita semua.

Tingginya pemanfaatan teknologi terutama dalam bidang sistem pembayaran turut membawa risiko yang beragam dan kompleks. 
Terdapat fenomena berbagai kasus kejahatan siber yang menimpa industry keuangan di tanah air dengan modus operandi yang semakin beragam antara lain kasus skimming, email phising, Man in the Middle Attack dan SIM Card swap.

Dalam merespon hal tersebut dan sebagai salah satu upaya memperkuat perlindungan konsumen sistem pembayaran, maka Bank Indonesia melalui penyelenggaraan web seminar ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat Bali mengenai cara bertransaksi keuangan yang aman. (roh)

 


Related Stories