Ekonomi & Pariwisata
Putri Koster Harap Bisnis Tanaman Hias Kembali Bangkit
DENPASAR - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, mengapresiasi pelaksanaan Lomba Anggrek dan Bursa Tanaman Hias yang berlangsung di Duta Orchid Garden, Tohpati, Denpasar, Jumat (30/10/2020). Ajang tersebut diharap sebagai ajang membangkitkan kembali bisnis anggrek dan tanaman hias.
"Telah cukup lama kita tertidur karena pandemi. Saatnya kita bangun dari tidur, menggeliat lagi. Ini merupakan salah satu kegiatan yang menandai kebangkitan, khususnya dalam budidaya anggrek dan tanaman hias," katanya saat menghadiri acafa tersebut.
Menuruynya, pengembangan anggrek dan tanaman hias memiliki banyak manfaat positif. Selain sebagai media penyaluran hobi, kegiatan berkebun anggrek dan tanaman hias menjadi bagian penting dari upaya pelestarian lingkungan. "Satu lagi yang tak kalah penting, prospek bisnisnya juga menjanjikan karena pariwisata butuh anggrek dan tanaman hias," katanya.
Melihat peluang bisnis yang cukup menjanjikan, ia pun menaruh harapan yang besar terhadap sektor bisnis itu. Oleh karenanya, ia turut melontarkan gagasan pameran khusus anggrek Bali.
"Saya ingin ada pameran khusus anggrek Bali, untuk membangkitkan kearifan lokal," ucapnya seraya mengingat sejumlah nama anggrek berciri Bali seperti anggrek cicing dan anggrek toke.
Ia menambahkan, ke depan anggrek dan tanaman hias di Bali bisa dikelola dari hulu hingga hilir. Dalam artian, penyediaan bibit hingga proses budidaya bisa dilakukan sepenuhnya di Bali.
Pemilik Duta Orchid, Ni Wayan Srilaba S.E., mengatakan kegiatan tersebut memang digelar pihaknya untuk menggairahkan kembali bisnis anggrek yang terpuruk di tengah pandemi Covid-19. Ia menuturkan, pandemi Covid-19 yang menghantam sektor pariwisata sangat berpengaruh pada bisnis anggrek. Tutupnya akomodasi pariwisata seperti hotel dan restoran membuat permintaan anggrek dan tanaman hias menurun hingga 80 persen.
Namun, ia mengaku tak ingin terus terpuruk dan mencoba melakukan upaya untuk menggairahkan kembali bisnis anggrek di Pulau Dewata. "Kami memfasilitasi petani anggrek agar mereka kembali bergairah,” ujarnya menyatakan pihaknya mengoleksi 300 jenis anggrek dan 1/5 di antaranya merupakan spesies lokal Bali.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri Lomba Anggrek, Ramadani Prasetya, mengatakan bahwa lomba anggrek secara umum dibagi dalam dua kelas besar yaitu hibrida dan spesies alami. Jika dibagi lagi secara lebih spesifik, kelas lomba bisa mencapai 50 hingga 60 kelas.
"Karena situasi pandemi, kami tak bisa melombakan banyak kelas. Kali ini hanya enam kelas yang dilombakan, pesertanya juga hanya dari Daerah Bali," katanya.
Untuk kembali mendongkrak popularitas anggrek, pada kesempatan tersebut pihaknya juga menggandeng tanaman hias yang sedang diminati masyarakat dalam beberapa waktu ini. "Kita gandeng tanaman hias supaya anggrek juga terangkat," ucapnya.
Selain lomba, pada kegiatan tersebut juga akan digelad lokakarya yang berlangsung pada tanggal 31 Oktober 2020 dan lelang anggrek pada 1 November 2020.
