Baliview
Perempuan Bertanggung Jawab Lahirkan Generasi Tangguh
DENPASAR - Pada era ini, seorang ibu memiliki peran ganda di dalam rumah tangga. Pada satu sisi seorang ibu memiliki kewajiban untuk melahirkan generasi yang tangguh, sedangkan pada sisi lainnya seorang ibu juga diharapkan dapat berkarier mengikuti tuntutan zaman.
Berada di dua peran tersebut, Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, mengajak para ibu untuk bisa menyadari perannya. “Capaian tertinggi seorang perempuan adalah menjadi ibu rumah tangga seutuhnya, selebihnya ia terus mengembangkan dirinya di ranah publik tanpa meninggalkan ranah domestiknya,” katanya ketika menjadi narasumber dalam Peringatan Hari Ibu 2020 bertema “Perempuan Bali Penentu Harapan Masa Depan Bangsa” yang digelar daring dari Denpasar, Jumat (18/12/2020).
Menurutnya, tantangan akan senantiasa ditemui seoran ibu dalam mendidik anak-anaknya. Pada era digital denganpesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti saat ini, seorang ibu memiliki peran yang sangat sentral agar perkembangan zaman dapat digunakan sebaik-baiknya untuk perkembangan anak.
“Perempuan jangan hanya berada nyaman di ranah publik yang menyebabkan anak-anak tidak akan terjaga dengan baik, sehingga anak-anak terancam untuk diserang oleh ancaman narkoba, radikalisme, dan juga pergaulan bebas,” katanya.
Dalam hal kewirausahaan, Ketua TP PKK dn Ketua Dekranasda Provinsi Bali ini menjelaskan, selama pandemi perempuan Bali telah menunjukkan ketahannya dalam berwirausaha. Etos kerja perempuan Bali dinilai sangat tinggi karena mereka terus mencari celah untuk mendatangkan uang dan cara untuk menyambung hidup.
“Sekalipun tertimpa pandemi Covid-19, namun perempuan Bali tidak pernah menyerah dan putus asa, melainkan terus mencoba bangkit untuk berkarya dan menggunakan media sosial guna mempromosikan dagangannya,” katanya memberi contoh para pelaku UMKM.
Sementara itu, Staf Khusus Menterian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Agung Kutri A. Kartika, yang juga sebagai salah satu narasumber mengatakan, bahwa saat ini keikutsertaan perempuan dalam kewirausahaan masih rendah. “Ini menjadi tugas utama yang harus disosialisasikan secara masif,” katanya
Selain perseoalan tersebut, pemberikan ruang yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak dengan melindungi hak asasi mereka hingga terbebas dari tindak kekerasan, hingga pembebasan angka stunting menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus dilakukan oleh segenap elemen bangsa.
“Perkawinan anak juga harus mendapat perhatian khusus dengan cara meningkatkan pola asuh yang baik dan telaten, dengan harapan dapan mencegah terjadinya eksploitasi anak,” ucapnya.
