Percepat Produksi, Klungkung kembangkan Sistem Tunnel untuk Pemanenan Garam

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta panen garam dengan sistem tunnel di Desa Kusamba. (Humas Pemkab Klungkung)

Klungkung, Balinesia.id - Sistem panen garam memakai sistem tunnel mulai dikembangkan di Kabupaten Klungkung Bali seperti dilakukan di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Sabtu (8/10/2022).

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bahkan langsung panen garam dengan sistem tunnel di Desa Kusamba.

Bupati Suwirta mengingatkan petani garam Sarining Segara, agar akses masuk ke dalam tunnel garam dibuat lebih tinggi untuk mencegah pasir agar tidak masuk kedalam tunnel.

“Mudah-mudahan kedepan tempat pembuatan Garam ini dapat digunakan sebagai tempat objek pariwisata," harap Suwirta.

Pihaknya meyakini, sistem Tunnel dapat mempercepat produksi garam dan kualitas garamnya pun tidak jauh berbeda dengan menggunakan sistem tradisional serta akan dapat memenuhi permintaan bahan baku garam dipasaran.


Dengan adanya tanggul, tempat produksi dan marketing, jadi tunggu apa lagi, Suwirta mengajak masyarakat beramai-ramai menjadi petani garam.

Masyarakat Kusamba dan Pesinggahan yang berusia produktif serta para generasi mudanya agar melirik potensi garam yang bisa menggerakkan perekonomian daerah.

Secara khusus, Bupati Suwirta atas dukungann Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada Petani garam Kusamba.

"Pemkab Klungkung akan mengawal bantuan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Bupati Suwirta.

Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara Wayan Rena menyampaikan beberapa keunggulan yang dirasakan Petani Garam setelah menggunakan sistem tunnel ini.

Pertama, waktu panen pada musim kemarau lebih cepat, kedua, garam yang dihasilkan berat bersih mencapai sekitar 135 kg/tunnel, ketiga, petani dapat melakukan proses panen pada malam hari, keempat.

Kemudian, hemat tenaga dan waktu dalam mengisi lahan pembuatan garam dengan air laut, kelima, kualitas yang dihasilkan tidak jauh berbeda.

Kata Wayan Rena selain garam, air yang terdapat pada saat panen garam tersebut dapat dijual dengan harga mencapai kurang lebih Rp. 80.000,00 @jerigen ukuran 35 liter.

“Air garam ini dapat digunakan untuk proses pengentalan tahu,” sebutnya. ***


Related Stories