Baliview
Penelitian Penting untuk Efektivitas Pelaksanaan Program Bangga Kencana
DENPASAR - Dukungan penelitian sangat dibutuhkan dalam pengembangan efektivitas dan keberhasilan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana atau Bangga Kencana. Melalui penelitian yang akurat, langkah yang diambil oleh pemegang kebijakan diharap dapat tepat sasaran.
"Perlu dukungan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan efektivitas dan keberhasilan pelaksanaan program Bangga Kencana secara nasional," terang Kepala Perwakikan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Provinsi Bali, Agus P. proklamasi dalam Diseminasi Hasil Analisis Lanjut Hasil Penelitian Kependudukan KBKS yang digelar di Kantor Perwakilan BKKBN Bali, Denpasar, Selasa (10/11/2020).
Menurutnya, hasil Penelitian Kependudukan dan KB KS memang dimaksudkan untuk dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi pengambil keputusan dalam upaya menghasilkan kebijakan berbasis bukti. "Penelitian dan Pengembangan ini tentunya juga menjadi bahan rekomendasi bagi para pengambil keputusan/pengampu kepentingan dalam upaya menghasilkan kebijakan berbasis bukti," katanya.
Sebagaimana di Provinsi Bali, lanjut Agus, berdasarkan Penelitian Kependudukan dan KB KS atau SKAP 2019 pada Provinsi Bali didapatkan data bahwa Angka Kelahiran (TFR) menyentuh 2.30, sedangkan kebutuhan KB yang tidak terlayani (unmet need) tercatat sebesar 8,1. "Ini menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan KB yang tidak terlayani sedikit," katanya.
Sementara itu pada penelitian yang sama turut ditemukan angka pravelansi kontrasepsi (CPR) semua cara untuk perempuan usia 15-49 tahun sebanyak 65,95 persen, penggunaan metode kontrasepsi jangka Panjang (MKJP) sebanyak 43,09 persen, dan Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu sebesar 17,6 persen. Dengan demikian, kebijakan pihaknya pun kini diarahkan pada hal-hal yang masih dianggap kurang itu.
