Opini
Pelayanan Optimal BUMN Energi di Hari Nan Fitri Patut Diapresiasi
Meskipun musibah kebakaran mendera Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina berturut-turut dalam tahun 2023 ini, tetapi semangat jajaran manajemen melayani masyarakat tidak pernah surut. Kepastian dan jaminan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama bulan Ramadhan, menjelang Hari Raya Iedul Fitri 1444 H dan persiapan pelayanan arus mudik dan balik juga telah matang.
Bahkan, yang terpenting, adalah jauh hari BUMN Pertamina telah menjamin ketersediaan pasokan BBM untuk masyarakat konsumen yang akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman masing-masing. Paling tidak, inilah yang membuat lega hati masyarakat disamping kesiapan infrastruktur yang akan digunakan kendaraan bermotor dan adanya satuan tugas khusus lebaran di berbagai lokasi.
Kelancaran mobilitas perekonomian masyarakat yang menyangkut cabang produksi penting dan menguasai hajat hidup orang banyak ini memang sangat krusial karena akan berdampak luas jika tidak dipersiapkan dan diantisipasi sejak dini.
Apalagi, publik dan khususnya konsumen loyal Pertamina tidak perlu khawatir akan masalah kelangkaan yang mungkin terjadi saat mereka bersilaturrahim dengan sanak kerabat. Keseluruhan pelayanan yang diberikan oleh BUMN bidang energi, termasuk juga Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sangat optimal. Tidak ada keluhan berarti dari konsumen dan masyarakat selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan ber Hari Raya Iedul Fitri 1444 H. Pasokan listrik dan gas elpiji ke rumah tangga-rumah tangga konsumen lancar, aman dan terjaga tidak ada kendala yang berarti sama sekali.
Khusus BBM, pelayanan di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tampak lancar dan tidak ada antrian yang sampai mengambil badan jalan. Hal ini patut diapresiasi oleh publik, paling tidak atas 2 (dua) faktor utama, yaitu soal stabilitas harga dan jaminan ketersediaan pasokan (supply).
Yang paling signifikan tentu soal pasokan BBM, listrik dan gas, sebab kelancaran pasokannya dari berbagai sumbernya menjadi keniscayaan bagi konsumen rumah tangga beraktifitas selama puasa Ramadhan, khususnya diwaktu santap sahur dan berbuka puasa. Bahkan, khusus BBM non subsidi justru terdapat penurunan harga sejak 3 Januari 2023, harga BBM jenis Pertamax di berbagai wilayah Indonesia turun dari Rp13.900 per liter menjadi kisaran Rp13.300-12.800 per liter dan tentu ini berarti sekali bagi alokasi anggaran para pemudik.
Namun, perlu diantisipasi oleh pihak terkait kemungkinan terlambatnya truk tangki dalam menyalurkan BBM dari tempat penyimpanan atau terminal (storage) ke berbagai SPBU akibat kemacetan di jalan raya yang dilewati. Hal inilah yang akan memunculkan permasalahan di SPBU apabila jalur truk tangki tidak memperoleh dukungan penuh otoritas jalan raya, yaitu Kepolisian dan Kementerian Perhubungan.
Kemacetan dibeberapa ruas jalan raya berpotensi menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan pasokan BBM ke SPBU-SPBU. Untuk itulah, selain kesiapsiagaan dan ketersediaan pasokan BBM yang telah dijamin oleh BUMN Pertamina, diharapkan kelancaran jalan raya yang dilalui oleh truk tangki BBM juga sebuah keharusan!
Oleh karena itu, momentum keberhasilan dan kelancaran pelayanan optimal sektor energi selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H. patut diapresiasi publik. Selain apresiasi pada tidak adanya kenaikan harga BBM, listrik dan gas dari Pertamina, PLN dan PGN. Last but not least, tentu saja terima kasih dan penghargaan pada jajaran karyawan Pertamina, PLN dan PGN yang tanpa kenal lelah bekerja melayani masyarakat Indonesia meskipun harus menunda kebersamaan mereka dengan keluarga tercinta.
Selamat kembali ke fitrah, semoga BUMN tetap menjadi sokoguru perekonomian bangsa sebagaimana amanat Pasal 33 UUD 1945. (*)
* Defiyan Cori, Ekonom Konsitusi alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta