Pelaku Ritel Lokal Resah, Gappari Bali: Toko Swalayan Berjaringan Nasional Kuasai Pasar

Sekretaris GAPPARI Bali, I Wayan Suka Antara Yasa (GAPPARI Bali)

Denpasar, Balinesia.id - Pelaku usaha ritel lokal yang bernaung di bawah Gabungan Pengelola dan Pengusaha Ritel (GAPPARI) Bali merasa resah dengan keberadaan Toko Swalayan Berjaringan nasional dalam berbagai format di Bali, telah betul-betul mengambil alih sebagian besar potensi pasar yang semestinya bisa mensejahterakan masyarakat lokal.

Karena itu, GAPPARI Bali mendesak pemerintah atau pengambil kebijakan untuk tidak menerbitkan lagi izin bagi berdirinya toko swalayan berjaringan nasional .

Sekretaris GAPPARI Bali, I Wayan Suka Antara Yasa, mengungkapkan, keberadaan Toko Swalayan Berjaringan Nasional berbagai format baik itu minimarket, maupun supermarket, telah nyata mengambil alih potensi pasar yang semestinya bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha ritel lokal.

"Outflow, yakni keluarnya uang masyarakat yang semestinya berputar dan menghidupkan ekonomi Bali, juga ancaman yang sangat serius di tengah, perekonomian kita yang porak poranda diterjang pandemi COVID-19"jelasnya dalam keterangan tertulis Sabtu (26/2/2022).

Menurutnya, kondisi ini, akan langsung berdampak pada sikap masyarakat kepada pemimpinnya yang dengan mudah mengeluarkan ijin Toko Swalayan Berjaringan Nasional tanpa memperdulikan dampak jangka pendek, jangka menengah dan panjang.

Di tengah ketidakberdayaan para pelaku usaha ritel kecil, warung, kios milik orang lokal, maka sungguh sangat kejam jika ijin terus dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah untuk usaha Toko Swalayan Berjaringan Nasional.

"Harus dipertanyakan, dimana bentuk keberpihakannya kepada pengusaha lokal? Jangan sampai wacana pemberdayaan pelaku usaha lokal hanya menjadi jargon politik menjelang pemilu" tegas Wayan Suka Antara Yasa.

Gappari menghimbau pemerintah agar memperhatikan hal ini, jika ingin dipercaya oleh rakyat terutama dipercaya keberpihakannya kepada masyarakat lokal.

"Satu Toko Swalayan berjaringan nasional terindikasi mematikan setidaknya 10 warung di sekitar dan minimarket milik orang lokal lain di jalur yang sama, ini tidak bisa terus dibiarkan," imbuh Wayan Suka Antara Yasa.

Pantauan Gappari, ada beberapa daerah yang mengalami pertumbuhan besar jumlah Toko Swalayan Berjaringan Nasional, antara lain Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana dan Kota Denpasar.  (roh) ***

Editor: Rohmat

Related Stories