Pasar Properti Hadapi Tantangan Belum Pulihnya Pariwisata Bali

Denpasar - Belum pulihnya pariwisata menjadi tantangan berat bagi pasar properti komersial di Pulau Bali sejak enam bulan terakhir.

Dampak penyebaran COVID-19 di Tanah Air termasuk di Bali berimbas langsung terhadap pasar properti residensial di pasar sekunder serta perkembangan properti komersial.

Kepala Perwakilan  Bank Indonesia Provinsi Trisno Nugroho mengungkapkan, perkembangan harga properti residensial pasar sekunder cenderung menunjukkan perlambatan pertumbuhan harga dalam beberapa waktu terakhir yang diperparah adanya penyebaran COVID-19.

Sementara itu, penurunan kinerja properti komersial bersumber dari penurunan demand akan sewa hotel dan apartemen.

"Perkembangan pasar komersial di Bali mendapatkan tantangan dari belum pulihnya kinerja pariwisata sehingga menekan kinerja hotel," jelas Trisno dalam webinar Perkembangan Sektor Properti di Kantor Bank Indonesia, Jumat (3/7/2020)

Trisno melanjutkan, pada level nasional, kinerja properti komersial mendapatkan tantangan dari adanya perubahan budaya masyarakat akibat pandemi COVID-19.

Adanya mekanisme work from home dalam beberapa bulan terakhir membuat para pelaku usaha mulai berpikir untuk mengurangi kebutuhan  ruang perkantorannya.

Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan SURYA (Survei Bicara) yang merupakan kegiatan diseminasi hasil survei Bank Indonsia dengan topik perkembangan sektor properti di Bali.

Pada bagian lain, Trisno menyatakan, pangsa lapangan usaha real estate terhadap perekonomian Bali masih rendah yakni 4,1% terhadap PDRB provinsi Bali.

Namun perkembangan real estate pada triwulan I – 2020 masih mampu tumbuh positif di tengah kontraksi yang dialami oleh provinsi Bali.

Kondisi ini juga didukung dengan terjaganya inflasi perumahan bahkan cenderung di bawah angka inflasi umum. Pada triwulan II – 2020, inflasi terkait dengan sewa rumah, kontrak rumah serta bahan bangunan cenderung melambat.

Masih tumbuhnya kinerja lapangan usaha real estate pada triwulan I – 2020 tersebut juga sejalan dengan hasil properti residensial di pasar primer yang masih mengalami peningkatan harga.

Volume penjualan juga masih cukup baik yakni masih menunjukkan peningkatan dari penjualan tirwulan IV – 2019. Penigkatan terutama untuk penjualan tipe besar. Adapun metode penjualan mayoritas memanfaatkan fasilitas KPR (sekitar 50%).

 

Bagikan

Related Stories