PPs Unwar Rumuskan Strategi Pariwisata Bali Pascapandemi

Internasional Conference of Social Science “Tourism Strategy in New Normal Era” yang digelar PPs Unwar, Kamis (17/12/2020)

DENPASAR – Selama 10 bulan menyebar, pandemi Covid-19 telah menghantam ekonomi Bali yang berbasis pada pariwisata. Bercermin pada kondisi itu, ke depan pemerintah dan seluruh komponen penyokong pariwisata Bali hendaknya dapat merumuskan strategi yang tepat dikembangkan bagi Bali pascapandemi Covid-19.

Program Pascasarjana Universitas Warmadewa atau PPs Unwar sebagai salah satu lembaga pendidikan di Bali pun mengambil inisiatif merespons perumusan strategi pariwisata Bali pascapandemi. Rumusan strategi pariwisata itu diwujudkan melalui pelaksanaan Internasional Conference of Social Science bertajuk "Tourism Strategy in New Normal Era” yang digelar secara daring dari kampus setempat, Kamis (17/12/2020).


Ketua Panitia, Dr. I Nyoman Suyatna, S.H., M.H., mengatakan, konferensi tersebut bertujuan memberi masukan kepada pemerintah, jenis dan model pariwisata apa yang paling strategis dikembangkan di dalam kehidupan era kenormalan baru. Sehingga, pariwisata Bali tetap tumbuh dan berkembang dalam situasi apapun.


“Pariwisata Bali harus tetap berkembang dalam situasi apapun, termasuk gempuran pandemi Covid-19 saat ini. Oleh karena itu, pola pariwisata Bali yang dikembangkan harus benar-benar tangguh dalam menghadapi situasi apapun dengan ekosistem pariwisata berkelanjutan,” katanya.


Oleh karena itu, peran lingkungan akademis sangat strategis dalam menentukan pola dan ekosistem pariwisata yang dikembangkan di Bali. “Di sinilah peran kami sebagai akademisi PPs Unwar untuk membahas strategi pariwisata dalam tatanan kehidupan normal baru ini. Kami ingin pariwisata Bali yang dikembangkan ke depannya mampu bertahan dan eksis dalam situasi apapun,” tegasnya.


Sejalan dengan hal tersebut, Direktur PPs Unwar, Dr. Dra. Anak Agung Rai Sita Laksmi, M.Si., berharap kopnferensi tersebut dapat melahirkan pemikiran dan masukan-masukan yang dapat digunakan untuk membangun pariwisata Bali berkelanjutan. Terlebih, para narasumber yang dihadirkan merupakan akademisi lintas negara.


“Harapan kita lahir ekosistem pariwisata Bali yang paling tepat dikembangkan yang tangguh terhadap situasi dan kondisi apapun ke depannya. Pariwisata Bali semoga tetap menjadi lokomotif ekonomi Bali agar tetap tumbuh, berkembang, dan eksis dalam situasi apapun,” terangnya.

Sementara itu, moderator konferensi, Drs. I Ketut Putra Erawan, M.A.,Ph. D, menjelaskan ada tiga strategi yang bisa dilakukan agar pariwisata Bali tetap hidup dan berkembang di tengah pandemi Covid-19. “Strateginya adalah merespon segala implikasi pandemi Covid-19, membangkitkan semua elemen pariwisata, dan bertahan dalam gempuran situasi dan kondisi apapun. Apabila, ketiga strategi ini bisa dilakukan, maka akan memunculkan ekosistem pariwisata baru yang lebih tangguh dalam situasi apapun,” katanya


Konferensi internasional tersebut diikuti oleh sejumlah narasumber dari berbagai universitas di dunia. Mereka adalah Prof. Chung, Tsair Wang (Department of Chemical Engineering, CYCU Thaiwan), Dr. Sharina BT Osman (Head Tourism Section, Universiti Kuala Lumpur, Business School, Malaysia), Dr. Augusto da C. Saores (Rektor of IOB, Timor Leste), dan I.B. Agung Partha Adnyana (Chairman Bali Tourism Board).

Bagikan

Related Stories