Baliview
Optimalkan Pemenuhan Alokon, BKKBN Manfaatkan Teknologi Digital
DENPASAR – Inovasi berbasis digital dimanfaatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN untuk mengoptimalkan pemenuhan alat dan obat kontrasepsi atau alkon di failitas kesehatan. Salah satunya dengan mengembangkan aplikasi Sistem Indormasi Rantai Pasok Alokon atau yang disingkat Sirika.
Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Agus P. Proklamasi, di Denpasar, akhir pekan lalu menjelaskan, dalam aplikasi Sirika, phaknya memungkinkan untuk melakukan pengolahan data pelaporan dan pengelolaan logistik di Gudang Alokon secara digital. Pemanfaatan teknologi tersebut ditengarai akan membuat rantai pasok semakin handal dan cepat, serta tanggap dalam menyediakan alokon untuk pelayanan KB.
“Untuk menjamin ketersediaan alokon bagi seluruh Pasangan Usia Subur atau PUS dan menjamin lancarnya pengendalian dan pendistribusian alat dan obat kontrasepsi di kabupaten atau kota, maka BKKBN membuat aplikasi Sirika ini sehingga memudahkan pelaksanaan tugas,” katanya dalam sosialisasi Sirika bagi Pengelola Program KB di Provinsi Bali.
Ia menjelaskan, pihaknya kini berupaya untuk jaminan ketersediaan kontrasepsi agar mampu memenuhi harapan dan meyakinkan klien tentang Enam Tepat, yaitu tepat produk, tepat jumlah, tepat kondisi, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat biaya. Kehadirannya juga diharapkan dapat mendukung upaya BKKBN untuk mencegah terjadinya baby boom yang berpeluang terjadi apabila alokon tidak memadai.
“Pada penyelenggaraan KB era Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN ini, maka sesuai dengan sembilan poin arahan Kepala BKKBN, telah ditetapkan kebijakan yaitu menjamin tersedianya pelayanan KB yang berkualitas dan merata, dengan strategi menjaga ketersediaan alokon di seluruh fasilitas kesehatan,” tutup Agus.
