NTP Naik 0,12 Persen, Petani Bali Belum Mampu Penuhi Kebutuhan

Sektor perikanan menjadi salah satu andalan ekspor Kaltara. (Istimewa)

Denpasar, Balinesia.id - Petani Bali tampaknya belum memenuhi kebutuhan hidup dan produksi pertaniannya. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, indek Nilai Tukar Petani (NTP) Bali pada bulan Maret 2022 memang naik 0,12 persen, namun masih di bawah 100 untuk semua subsektor.

Kepala BPS Bali, Hanif Yahya dalam rilis berita statistik yang digelar daring awal bulan lalu menerangkan pihaknya mencatat NTP Bali pada Maret 2022 adalah 94,44 atau naik 0,12 dibandingkan Februari 2022 yang tercatat 94,33.

"Kenaikan ini dipengaruhi oleh naiknya indeks yang diterima petani (It) sebesar 0,86 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,74 persen," kata dia.

Baca Juga:

Ia menyebut It petani Bali tercatat naik dari 102,83 pada Februari 2022 menjadi 103,71 pada bulan Maret 2022. Sedangkan, Ib petani Balo tercatat naik dari 109,01 pada Februari 2022 menjadi 109,82 pada Maret 2022. "Namun, indeks NTP Provinsi Bali pada bulan Maret 2022 masih berada di bawah angka 100 yang mengindikasikan bahwa dalam tingkatan tertentu nilai tukar produk yang dihasilkan petani belum mampu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga petani, yaitu konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pertaniannya," jelasnya.

Ditinjau dari lima subsektor yang menjadi komponen penyusunan indeks NTP, Yahya menyebut pada bulan Maret ini seluruh subsektor belum mampu mencapai angka 100. NTP subsektor tanaman pangan tercatat hanya 92,41 sementara NTP subsektor hortikultura sedikit lebih tinggi, yakni 97,06.

NTP subsektor perkebunan rakyat mengalami catatan paling rendah, yakni hanya 92,38, subsektor peternakan mencatat NTP sebesar 97,14. Sementara itu, capaian NTP subsektor perikanan tercatat  lebih baik yakni 99,97.

Lebih jauh dinyatakan, secara nasional, indeks NTP tercatat sebesar 109,29 atau naik 0,42 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Maret 2022, Indeks NTP Provinsi Riau tercatat mengalami kenaikan paling tinggi, yaitu sebesar 3,56 persen. Sebaliknya, provinsi dengan penurunan indeks NTP paling dalam terjadi di Provinsi Banten, dengan penurunan sedalam 1,70 persen.

"Dilihat dari Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Provinsi Bali pada bulan Maret 2022 terjadi kenaikan sebesar 1,02 persen, sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Bali Maret 2022 sebesar 94,20 atau naik 0,69 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," jelasnya. jpd

Editor: E. Ariana
Tags NTP BaliPetani BaliBagikan

Related Stories