Ekonomi & Pariwisata
Mengupas Tuntas Ekonomi Syariah: Bukan Hanya Soal Agama, Tapi Keadilan untuk Semua
BADUNG- Ekonomi syariah kini tak lagi berada di pinggir, melainkan di garis depan pergerakan ekonomi inklusif. Di Bali, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tengah gencar mengampanyekan gagasan ini, membuktikan bahwa prinsip-prinsip syariah universal dan mampu membawa kemaslahatan bagi seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
Dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) MES Bali, Sekretaris IV Pengurus Pusat MES, Teguh Santosa, menegaskan, pergerakan ini sejalan dengan program pemerintah.
"Kita sedang bergerak ke bangunan ekonomi yang lebih berorientasi kepada kepentingan masyarakat banyak," ujarnya. Prinsip ini, menurutnya, tertuang jelas dalam RPJM 2025-2029 yang mengadopsi semangat ekonomi kerakyatan.
- 5 Kota Besar di Dunia yang Bisa Bayar Sewa Apartemen dengan Bitcoin, Tertarik Pindah?
- Menguak Alasan Gen Z Lebih Suka Koleksi Boneka Blind Box Ketimbang Nabung Beli Rumah
- 5 Bank Digital dengan Bunga Paling Menggiurkan, Bikin Anda Auto Cuan!
Menurut Teguh, inti dari ekonomi syariah adalah inklusivitas. Konsep ini berbeda dari sistem konvensional yang sering kali hanya menguntungkan pemilik modal. Dalam ekonomi syariah, pekerja dan pelaku usaha sama-sama mendapat perhatian besar.
Teguh mengutip etika kerja yang sudah dikenal luas: "bayarlah upah sebelum kering keringatnya."
Ia menjelaskan prinsip ini adalah bukti nyata ekonomi syariah mengutamakan hubungan industrial yang adil. "Ekonomi syariah itu dipahami secara sederhana seperti itu," kata Teguh.
- Dorong Kemandirian Pangan, BRI Dukung Sapi Merah Putih
- Waspada! 8 Hal Ini Bikin Kelas Menengah Jadi Jatuh Miskin Saat Pensiun
- Indonesia Ternyata Peringkat 6 Work-Life Balance di Asia, Kok Bisa?
Ia menambahkan, dalam Islam, bekerja dan berinteraksi dengan sesama adalah bagian dari ibadah, sehingga setiap aktivitas ekonomi harus dilandasi etika dan keadilan.
Ketua MES Bali, Pinto Wahyudi, mengakui tantangan terbesar adalah meningkatkan literasi masyarakat.
"Ekonomi syariah masih belum begitu membumi di Bali," katanya.
Oleh karena itu, MES Bali berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan Bank Indonesia, OJK, dan perbankan syariah guna memperkenalkan ekonomi syariah sebagai "ekonomi yang berkeadilan."
Salah satu program yang menjadi fokus utama adalah dukungan terhadap sertifikasi halal.
Pinto menyebut, hal ini bukan hanya isu keagamaan, melainkan standar kualitas yang universal.
"Sertifikasi halal itu menjadikan produk lebih baik, lebih bersih, dan sebagainya," tuturnya. Ini adalah cara MES menjangkau seluruh umat, menunjukkan nilai-nilai syariah dapat memberikan manfaat nyata bagi semua. ***
