Mengapa Tahun Baru Selalu Dirayakan di 1 Januari?

Mengapa Tahun Baru Selalu Dirayakan di 1 Januari? (Freepik.com)

JAKARTA — Tahun baru 2026 tinggal sebentar lagi. Apakah Anda pernah bertanya-tanya, mengapa awal tahun jatuh pada bulan Januari, kenapa tidak di bulan lain?

Lalu, apakah tahun baru dirayakan pada hari yang sama di seluruh dunia? Berikut penjelasan selengkapnya.

Alasan Tahun Baru Jatuh pada Bulan Januari

Alasan Tahun Baru Jatuh pada Bulan Januari

Dilansir dari Reader’s Digest, di Amerika Serikat, kalender yang digunakan adalah kalender Gregorian yang berbasis matahari. Oleh karena itu, Tahun Baru selalu jatuh pada 1 Januari.

Pada tahun 2026, tanggal tersebut jatuh pada hari Kamis. Fakta menarik lainnya yaitu, tempat pertama yang biasanya menyambut Tahun Baru adalah Kiribati, sebuah negara di Samudra Pasifik karena berada di zona waktu paling awal.

BACA JUGA: 5 Resolusi Hijau untuk Gen Z di Tahun Baru

Namun, kalender lunar atau kalender bulan bekerja dengan cara yang berbeda dengan kalender matahari. Satu tahun lunar berlangsung selama sekitar 354 hari, sehingga tanggalnya akan terus bergeser.

Contoh yang menggunakan kalender lunar adalah Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada bulan baru kedua setelah titik balik matahari saat musim dingin. Oleh karena itu, pada 2026 Imlek dimulai saat 17 Februari.

Mengapa Tahun Baru Dirayakan pada 1 Januari?

Mengapa Tahun Baru Dirayakan pada 1 Januari?

Alasannya berkaitan dengan Romawi Kuno. Kaisar Julius Caesar ingin mengakhiri kekacauan penanggalan dengan membuat kalender yang lebih teratur berdasarkan peredaran matahari.

Pada tahun 46 SM, setelah berkonsultasi dengan para ahli, Kaisar Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian. Dalam kalender ini, 1 Januari akhirnya ditetapkan sebagai hari pertama tahun baru.

Tanggal ini dipilih juga salah satunya dengan alasan untuk menghormati Janus, dewa yang jadi asal nama bulan Januari. Janus digambarkan memiliki dua wajah, yang satu menghadap ke masa depan dan satu ke masa lalu, simbol yang pas untuk pergantian tahun.

Kemudian, pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII menyempurnakan kalender Julian dan menciptakan kalender Gregorian yang kini digunakan oleh sebagian besar negara di dunia. Kemudian, ia kembali menegaskan 1 Januari sebagai Hari Tahun Baru.

BACA JUGA: 5 Tanaman Hias Pembawa Keberuntungan untuk Tahun Baru

Tahun Baru Pernah Dirayakan di Bulan Maret

Tahun Baru Pernah Dirayakan di Bulan Maret

Saat ini, kalender Gregorian memang menetapkan awal tahun mulai di 1 Januari, tapi dulu tidak selalu demikian.

Perayaan tahun baru paling awal yang tercatat terjadi sekitar 4.000 tahun lalu di Mesopotamia, sekitar tahun 2000 SM. Saat itu, tahun baru dirayakan ketika titik balik musim semi yaitu sekitar tanggal 20 Maret, ketika siang dan malam memiliki durasi yang sama.

Tidak hanya itu, budaya kuno lainnya punya versi sendiri. Mesir, Persia, dan Fenisia memulai tahun baru ketika titik balik musim gugur atau sekitar 20 September. Sedangkan Yunani Kuno memulai tahun baru saat titik balik musim dingin yaitu sekitar 20 Desember.

Bahkan Inggris pernah memulai tahun baru pada 25 Maret, yang bertepatan dengan hari raya keagamaan Annunciation. Baru pada Undang-Undang Kalender Inggris tahun 1751, Inggris dan koloninya resmi berpindah ke perayaan Tahun Baru pada 1 Januari.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata Keluarga di Bali Saat Musim Hujan, Cocok untuk Libur Nataru!

Itu tadi penjelasan mengenai alasan mengapa Tahun Baru selalu dirayakan saat 1 Januari.

Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Lihat semua artikel

Related Stories