Membuka Lembaran "Bangli Era Baru", Peradah Bangli Sampaikan Empat Poin Prioritas

Pura Pucak Panarajon, salah satu situs kuno di Kabupaten Bangli

Bangli, Balinesia.id - Kabupaten Bangli akhirnya melewati pesta demokrasi dengan lancar di tengah pandemi Covid-19. Paket Calon Bupati-Wakil Bupati Bangli nomor urut 2, Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar, keluar sebagai pemenang dan akhirnya telah dilantik secara paripurna pada Jumat (26/2/2021).

Beralihnya kekuasaan Bupati-Wakil Bupati Bangli ini pun menciptakan gairah baru bagi kabupaten tanpa pantai satu-satunya di Bali ini. Lebih-lebih, paket pasangan tersebut selama masa kampanye menggelorakan jargon "Bangli Era Baru" yang dapat diharapkan membawa kebangkitan bagi Bangli yang beberapa tahun ke belakang pembangunannya terseok-seok.

Salah satu harapan tentang kebangkitan Bangli di tangan pemimpin yang baru itu datang dari Dewan Pimpinan Kabupaten Perhimpunan Pemuda Hindu atau DPK Peradah Indonesia Bangli. Ketua DPK Peradah Indonesia Bangli, I Ketut Eriadi Ariana (Jero Penyarikan Duuran Batur) menyampaikan setidaknya empat poin penting dalam menyongsong "Bangli Era Baru"

"Pertama kami mengucapkan selamat atas dilantiknya Bupati-Wakil Bupati Bangli Terpilih, Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar sebagai Bupati-Wakil Bupati Bangli 2021-2026. Kami berharap di tangan kedua pemimpin anyar ini Kabupaten Bangli bisa bangkit dan semakin berkembang dari sebelumnya," katanya, saat dikonfirmasi, Minggu (28/2/2021).

Menurutnya, setidaknya ada empat hal yang kini hendaknya jadi prioritas kerja pemimpin baru Bangli. Keempatnya meliputi peningkatan sumber daya manusia Bangli, perbaikan sumber-sumber pendapatan, komitmen menjaga lingkungan dan budaya, serta pelibatan komponen pemuda dalam pembangunan.

"PR (pekerjaan rumah, red) pertama Bupati-Wakil Bupati Bangli terpilih saya kira adalah 'merapikan' layanan birokrasi yang selama ini sering dianggap kurang prima. Langkah ini penting untuk mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemerintah, bahwa pemerintah melayani rakyat, sewaka dharma," ucapnya.

Pihaknya meyakini bahwa sumber daya manusia adalah kunci dalam pengembangan daerah. Oleh karena itu, ke depan, program-program pengembangan sumber daya manusia sebagaimana janji kampanye bisa digarap secara serius.
"Kami turut mengajukan ide dalam bentuk literasi berbasis banjar di desa-desa, utamanya terkait soft skill masyarakat di bidang kewirausahaan untuk meningkatkan produktivitas dan kekuatan UMKM/IKM Bangli," terangnya.

Prioritas lain yang dipandang mendesak adalah perbaikan tata kelola pendapatan pemerintah daerah. Dalam hal pariwisata misalnya, sudah saatnya Bangli menerapkan retribusi pajak berbasis digital untuk meminimalisir "kebocoran" pemasukan.

Pihaknya yakin, dengan berbagai sumber daya alam maupun manusia, sejatinya tidak sulit meningkatan pendapatan daerah, dengan catatan dilakukan dengan baik dan benar. "Bangli punya Batur Global Geopark setingkat, punya Desa Penglipuran yang mendunia, ratusan budaya unik, punya lahan yang potensial pengembangan pertanian, punya danau untuk budidaya ikan air tawar, dan masih banyak lagi. Ini semua tinggal digarap dengan benar," jelasnya.

Namun, lanjutnya, ia menekankan agar semua potensi itu digarap secara bijak. Lingkungan hidup hendaknya dijaga, sebab alam Bangli tidak hanya milik masyarakat Bangli, tapi juga milik masyarakat Bali secara luas.

"Lingkungan hidup berkelanjutan hendaknya diposisikan pada posisi yang mulia. Jangan sampai ke depan ada investasi yang tidak jelas, tanpa mitigasi kelangsungan lingkungan hidup yang jelas, sekonyong-konyong hadir mengeksploitasi lingkungan Bangli," katanya.

Sementara itu, dalam bidang kebudayaan, Peradah Bangli yang sempat melakukan pemetaan warisan kebudayaan menilai banyak kebudayaan Bangli yang khas di setiap desa belum digarap dengan serius sejalan dengan UU Pemajuan Kebudayaan. Padahal, jika hal itu digarap,l dengan baik akan menjadi sebuah potensi yang mendatangkan pemasukan, disamping untuk pewarisan ke anak cucu ke depan.

"Budaya bukan hanya tari dan tabuh, melainkan segala hal tentang aktivitas manusia. Kita punya banyak budaya benda maupun tak benda yang harus dilindungi eksistensinya. Kami meyakini, hanya dengan menjaga warisan itulah leluhur Bangli akan merestui pencapaian daerah yang jaya," tegasnya.

Terakhir, pihaknya pun berharap elemen pemuda selalu dilibatkan dalam setiap pembangunan. Menurutnya, pelibatan generasi muda adalah salah satu wujud regenerasi kepemimpinan ke depan.

"Sebagai organisasi pemuda Hindu di Bangli, kami mendorong pelibatan elemen pemuda Bangli dalam setiap pembangunan. Pelibatan pemuda adalah bentuk regenarasi. Pemuda juga punya ide-ide segar yang mampu mendongkrak upaya-upaya pemajuan Bangli secara lebih nyata. Kami bersama elemen muda lainnya siap berkontribusi dan ngayah untuk kemajuan Bangli ke depan," tutupnya. (jpd/and)

Bagikan

Related Stories