Ekonomi & Pariwisata
Memasuki Era New Normal, Pedagang Ini Bisa Survive Selama Pandemi Corona Berkat Teknologi
Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu yang terkena imbas pandemi covid-19. Banyak pelaku UMKM yang tak mampu bertahan hingga terpaksa menutup lapaknya. Namun, masih ada yang tetap survive menyambut era new normal meski pemasukan menurun hingga 40 persen.
Hal tersebut dibenarkan oleh pengelola Temandagang.id, Herdianto Indra. Ia masih menerima cerita sukses para pedagang yang berhasil bertahan di masa sulit pandemi virus corona.
“Sebagai platform bagi pegiat usaha, kami mencari informasi dan menyajikan banyak cerita seputar usaha para pedagang menuju langkah digital dengan mudah dan benar. Salah satu sajian informasi kami adalah cerita-cerita sukses para pedagang. Belakangan, beberapa pedagang yang kami temui mengaku bisa survive di masa sulit ini berkat bantuan teknologi, seperti Youtap Indonesia,” kata Indra, Senin 8 Juni 2020 di Jakarta.
Salah satu cerita sukses yang dihimpun Temandagang.id adalah kisah sukses Rohana, atau yang dikenal dengan nama Kang Roy. Pria asal Bandung ini mengaku masih bisa bertahan selama pandemi karena dukungan teknologi dan bekal pengalaman berjualan selama 12 tahun. Meski ia tak menampik bahwa penghasilannya sempat menurun hingga 40 persen dibanding hari biasanya.
“Walaupun mungkin tidak separah teman-teman di Jakarta atau kota besar lainnya, toko saya memang lebih sepi setelah adanya virus corona ini,” kata Rohana, seperti dikutip dari Temandagang.id, Senin 8 Juni 2020.
Menurut Kang Roy, Youtap Indonesia menjadi salah satu teknologi yang telah membantunya menjalankan usaha selama pandemi. Ia juga menyebutkan akan terus memanfaatkan fitur-fitur berjualan milik Youtap untuk terus bangkit memasuki era new normal. Apalagi, kata Kang Roy, fitur-fitur Youtap telah memberikan kemudahan dan kenyamanan berbelanja kepada pelanggannya.
Salah satu fitur milik Youtap yang paling diandalkan Kang Roy adalah penerimaan transaksi non-tunai. Fitur tersebut membuat pelanggannya dapat bertransaksi dengan menggunakan uang elektronik. Apalagi di masa pandemi virus corona, metode pembayaran seperti ini cenderung digunakan karena alasan kebersihan dan keamanan.
Kang Roy Tidak Sendirian
Selain Roy, Temandagang.id juga menyajikan kisah sukses Nelam Sari sebagai pedagang yang juga berhasil survive di masa sulit pandemi corona. Perempuan asal Medan ini diketahui juga memanfaatkan teknologi Youtap Indonesia sebagai teman usahanya.
Sebagaimana dikutip dari Temandagang.id, Nelam menyebutkan bahwa perkembangan teknologi, pemesanan makanan online, dan pembayaran tunai turut berkontribusi pada perkembangan usahanya selama masa pandemi corona.
Meski tengah bersiap memasuki era new normal, Nelam tetap tidak mengubah pengelolaan usahanya dengan bantuan teknologi. Ia tetap menyediakan fasilitas pembayaran nontunai. Hal tersebut dilakukan Nelam karena ia mengetahui adanya kekhawatiran konsumennya akan transmisi virus lewat media uang tunai.
“Untungnya, karena ada fitur pembayaran dari Youtap, Nelam dapat menerima semua jenis metode pembayaran (tunai dan non-tunai) dengan mudah. Pembeli juga merasa tetap aman dan nyaman makan di sini,” kata Nelam.
Fenomena Less Contact Economy
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengimbau agar masyarakat Indonesia terutama pelaku UMKM harus siap dengan situasi new normal. Ia memperkirakan bisnis berbasis tatap muka akan berkurang akibat pandemi corona.
“Interaksi ke depan kalau saya boleh rangkum itu less contact economy, bukan contact free,” kata Bambang dalam sambutan acara Digital innovation Award 2020, disitat dari siaran pers (30/4).
Menurut Bambang, ia melihat sektor digital merupakan peluang bagus bagi pelaku usaha. Untuk itu, dukungan teknologi menjadi penting dalam pengelolaan usaha.
