Mei 2021, Kinerja Ekspor-Impor Bali Turun

Hanif Yahya merilis kinerja ekspor-impor Provinsi Bali pada Mei 2021, Kamis (7/6/2021).

Denpasar, Balinesia.id – Kinerja ekspor dan impor barang Provinsi Bali sepanjang Mei 2021 sama-sama terpantau turun. Dibandingkan statistik bulan April 2021, penurunan nilai ekspor Bali pada bulan tersebut tercatat 13,98 persen, sedangkan nilai impor tercatat turun 24,81 persen.

Demikian dinyatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Hanif Yahya, S.Si., M.Si., kepada awak media sebagaimana keterangan pers yang digelar virtual, Kamis (1/7/2021) siang.

Pihaknya mencatat, pada bulan April 2021, nilai ekspor barang ke luar negeri tercatat menembus nilai US$ 44.393.681. Sedangkan, pada bulan Mei 2021, nilai ekspor Bali hanya mencapai US$ 38.188.098. Meski demikian, jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan yang sama setahun sebelumnya, nilai ekspor Bali tercatat naik hingga 47,35 persen. 

“Pada bulan Mei 2021, nilai ekspor ke Tiongkok turun paling tajam hingga 33,37 persen jika dibandingkan sebulan sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan karena turunnya ekspor produk ikan dan udang (HS 03),” katanya.

Jika diakumulasi dari bulan Januari 2021, hingga bulan Meri 2021, nilai ekspor kumulatif Provinsi Bali telah mencapai sebesar US$ 205.207.156. Nilai ini tercatat naik 5,91 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Sementara itu, nilai impor barang Provinsi Bali dari luar negeri pada bulan Mei 2021 tercatat sebesar US$ 2.408.285, turun dengan nilainya pada bulan April 2021 yang tercatat sebesar US$ 3.203.068,” katanya.

Berbeda dengan perbandingan nilai ekspor, nilai impor Provinsi Bali menurut hitungan tahun ke tahun juga mengalami penurunan 3,34 persen. Impor dari negeri Paman Sam tercatat paling tinggi, yakni 36,46 persen secara bulan ke bulan. “Penyebab utamanya adalah karena turunnya impor mesin dan perlengkapan mekanik (HS 84),” katanya.

Hanif Yahya menambahkan, secara kumulatif, nilai impor pada periode Januari-Mei 2021 tercatat sebesar US$ 19.344.008. “Ini turun 65,71 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” pungkasnya. jpd


Related Stories