Baliview
MDA Bali Terima Bantuan Meubelair dari BI
DENPASAR – Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali menerima Bantuan Program Sosial Bank Indonesia berupa meubelair dan peralatan kantor untuk melengkapi kantor MDA Bali yang beberapa bulan yang lalu baru saja selesai dibangun. Bantuan diserahkan langsung di Gedung MDA Bali di Denpasar, Jumat (18/12/2020).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, pada kesempatan tersebut menyampaikan keberadaan MDA Bali sangat strategis dalam upaya menyokong keberadaan desa adat di Bali. Menurutnya, keunikan Bali yang begitu terkanal di dunia tidak bisa dipisahkan dengan adat-istiada dan budaya, yang sejatinya hidup di desa-desa adat.
“Keunikan, kekayaan adat-istiadat dan budaya Bali tidak boleh terkikis dengan budaya lain di dunia, karena budaya Bali telah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk datang ke Pulau Dewata. Bahkan, saat saya ke Amerika Tahun 1995, orang Amerika lebih kenal Bali (dari Indonesia, red)," katanya.
Trisno Nugroho tampak mengapresiasi pembangunan Gedung MDA yang telah dilakukan dengan begitu megah dan tepat waktu. Ia meyakini, keberadaan gedung dengan sarana di dalamnya akan lebih meningkatkan kinerja MDA Bali sebagai payung desa adat di bali.
Bendesa Agung, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, didampingi Penyarikan Agung MDA Provinsi Bali, I Ketut Sumarta mengatakan, pembangunan Gedung MDA Bali merupakan capaian luar biasa yang telah diusahakan sejak 16 tahun silam.
"Cita cita ini (memiliki gedung, red) terpendam 16 tahun lamanya, dan bersyukur cita-cita itu terwujud di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster, yang sukses mendirikan Kantor MDA Provinsi Bali lengkap dengan arsitektur Bali dengan tiga lantai," katanya sembari menyatakan bahwa pembangunan kantor tersebut tercapai berkat gotong royong pemerintah, perbankan, hingga BUMN yag ada di Bali melalui CSR.
Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster saat ini pihaknya terusbergerak melengkapi fasilitas MDA di Bali,baik yang berkedudukan di provinsi maupun kabupaten. Kebijakan itu merupakan wujud nyata implementasi Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali.
Dalam hal fasilitas kantor untuk MDA se-Bali, pihaknya telah membangun Kantor MDA Provinsi Bali Bali, Kantor MDA Kabupaten Jembrana, Buleleng, Tabanan, Bangli, Gianyar, Karangasem, dan Kota Denpasar. Ke depan, juga akan menyusul pembangunan Kantor MDA Kabupaten Badung dan Klungkung.
"Saya mengapresiasi kualitas meubelair dan peralatan kantor di MDA Provinsi Bali yang bersumber dari bantuan Bank Indonesia,” terangnya.
Ia menuturkan, pihaknya merasa tergerak dan memiliki tanggung jawab dalam menyediakan fasilitas penunjang kepada MDA Bali. Sebelum dibangunkan gedung, Koster menyatakan bahwa kantor MDA sangatlah tidak representatif dibanding dengan nama dan fungsi yang diembannya.
“Saat saya kesana berkunjung (ke kantor MDA, red), lokasi kantornya di pojok, dan kecil di lantai II, padahal secara nama sangat utama yakni berisi Majelis Utama Desa Adat, dan pimpinannya bernama Bendesa Agung, namun tempatnya tidak utama dan agung. Melihat hal itu, saya langsung menyikapinya dengan bercita-cita suatu saat nanti menjadi Gubernur Bali, saya ingin membangkitkan wibawa desa adat, dan akhirnya terwujud,” tuturnya.
