Kunci UMKM Mau Tembus Pasar Jepang Adalah Sustainability

diskusi virtual potensi Jepang (bank indonesia bali)

Denpasar, Balinesia.id--Sustainability menjadi kunci utama bagi pelaku UMKM apabila mereka hendak menembus pasar ekspor Jepang. 

Pelaku usaha asal Jepang Ririko Takano menyatakan pasar di negaranya sangat besar dan kompetitif.  Menurut pemilik dari Riri & Dot ini menegaskan konsumen di Negeri Tirai Bambu tersebut lebih banyak memilih produk yang berkelanjutan dalam penjualnnya. Penegasan itu disampaikan dalam talkshow dengan topik“Breaking Through The Japanese Fashion Industry” sebagai rangkaian acara “Bali Jagadhita Culture Week 2021” (BJCW 2021) yang diadakan oleh  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.

Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Tokyo, Nuning Akhmadi menyatakan bahwa industri fesyen di Jepang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Pasalnya Jepang merupakan rumah bagi merek fesyen global yang melayani beragam permintaan konsumen, mulai dari pakaian kasual hingga fesyen mewah kelas atas. Hal inilah yang menjadikan persaingan industri fesyen di Jepang sangat ketat sehingga produk yang dipasarkan harus unik, berkualitas tinggi, dan modis untuk menarik minat konsumen Jepang. Karakteristik ini membuat pemasok asing beranggapan bahwa pasar Jepang sangat sulit untuk ditembus. Nuning juga menyampaikan bahwa Kimono yang merupakan pakaian tradisional Jepang juga terdampak oleh tren fashion mode barat. Hal inilah yang mengakibatkan kimono hanya dipakai di acara-acara khusus. Oleh karena itu, Lomba Desain Batik Indonesia–Jepang diadakan dengan memadukan ragam motif Indonesia dan unsur seni budaya Jepang sehingga warisan budaya fesyen Kimono dapat tetap lestari, serta masyarakat Jepang juga dapat mengenal fashion batik yang berasal dari Indonesia.

Beberapa pakar fesyen yang hadir sebagai narasumber pada talkshow ini yaitu Naoko Abe (pemenang Desain Batik Indonesia-Jepang), Fusami Ito (perwakilan Cross Cultural Artisan Association), Ichikawa Nami (Owner Kecak Co. Ltd), dan Ririko Takano (Owner of Riri & Dot). Secara khusus, Ichikawa Nami mengajak UMKM di Jepang maupun di Indonesia untuk melihat potensi keindahan dalam karya batik Indonesia dan memadukkannya dengan kimono. Nami menyatakan bahwa batik kimono sudah banyak digemari oleh pecinta kimono dan biasa digunakan untuk berbagai macam kegiatan di Jepang dan menurutnya batik kimono sangatlah cocok digunakan pada musim panas. 

 


Related Stories