Kru Arka Kinari Kunjungi Situs Prasasti Blanjong

DENPASAR - Sepekan berlabuh di Bali, kru Kapal Arka Kinari melakukan sejumlah kunjungan ke situs cagar budaya, objek sejarah, dan nilai budaya. Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Bali dan Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Bali.

Dilansir dari kanal Facebook BPCB Bali, awak kapal yang sedang berlayar menelusuri Jalur Rempah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI itu tampak mengunjungi Museum Bali, situs Prasasti Blanjong di Pura Blanjong Sanur,  hingga Monumen Perjuangan Rakyat Bali.

Sebelumnya, Kepala BPNB Provinsi Bali, I Made Dharma Suteja, saat penyambutan kapal tersebut, di Denpasar, Minggu (18/10/2020) mengatakan Kapal Arka Kinari akan berada di Pulau Bali hingga tanggal 24 Oktober 2020 besok.

Selama di Bali, awak kapal Arka Kinari bersama dengan BPNB Bali dan BPCB Bali akan melakukan kolaborasi kegiatan seperti workshop navigasi laut; menerima kunjungan kapal dari komunitas budaya; webinar terkait Jalur Rempah; mengunjungi cagar budaya dan museum; pelepasan tukik; kolaborasi seni; penyelaman di Tulamben; kunjungan ke Desa Adat Tenganan Pegringsingan dan Dukuh Penaban; serta ramah tamah.

“Rangkaian kegiatan bersama Arka Kinari selama sepekan di Bali ini mengusung platform Rahayu Swagata Arka Kinari. Rahayu Swagata merupakan bahasa Jawa Kuno yang memiliki arti selamat datang. Selamat Datang Arka Kinari, selamat menyusuri jejak-jejak rempah dan melakukan integrasi budaya di Pulau Dewata,” katanya.

Keberadaan Kapal Arka Kinari bagi Kadis Kebudayaan Bali, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, merupakan proses mengulang memori tentang kejayaan, kedigjayaan, dan kemasyuran rempah Nusantara yang mempengaruhi dunia. Jejak perjalnan leluhur itu tidak hanya memiliki rasa hangat, tetapi juga ada rasa persahabatan lintas bangsa dan lintas negara.

Menurut catatan klasik, konon sejak abad ke-2 SM rempah Nusantara sudah beredar di Romawi Kuno. “Jadi acara Jalur Rempah yang diinisasi Kemendikbud ini kembali mengangkat isu yang paling strategis tentang kejayaan alam dan juga pelaut-pelaut Indonesia,” katanya.

Arka Kinari merupakan proyek kapal milik dua musisi lintas benua, Nova Ruth (Indonesia) dan Filastine (Spanyol-Amerika). Mereka mengarungi samudera dengan mengamban misi interaksi lintas budaya. Realisasinya, mereka secara rutin melakukan pertunjukan seni dan berkolaborasi dengan penduduk di tempat mereka singgah. Selain itu, Arka Kinari juga memiliki misi dalam hal kampanye krisis iklim dan kelestarian laut.

Dalam pelayarannya di Indonesia, Arka Kinari bekerja sama dengan Program Jalur Rempah untuk menyambangi peninggalan-peninggalan masa jaya Jalur Rempah, dari mulai cagar budaya hingga menampilkan warisan budaya tak benda. Mereka turut berkolaborasi dalam pertunjukan hasil lintas budaya serta melakukan edukasi ke generasi muda.

Manajer Proyek Arka Kinari, Titi Permata, menuturkan perjalanan Program Jalur Rempah telah dimulai sejak 2019 lalu. Kala itu, Arka Kinari berlayar dari Belanda melewati Portugal, Maroko, Pulau Canary, Tanjung Verde, Trinidad, menyusuri laut Karibia di Venezuela, Laut Pasifik Amerika dan Meksiko, Hawaii, hingga tiba di Indonesia pada September 2020. Setelah singgah di Sorong, Banda Naira, Selayar, dan Makassar, mereka akhirnya berhasil melabuh di Pelabuhan Benoa sepekan lalu.

Bagikan
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Lihat semua artikel

Related Stories