Budaya
Kriyaloka Pangenter Acara Mabasa Bali Beberkan Tips Jadi “Public Speaking” Berbahasa Bali yang Baik
Denpasar, Balinesia.id – Keberadaan pangenter acara atau MC dalam praktik berkebudayaan di Bali sangat penting. Menimbang hal tersebut, Bulan Bahasa Bali 2021 menyajikan Kriyaloka atau Workshop Pangenter Acara Mabasa Bali sebagai salah satu isian pelaksanaan hajatan pemuliaan bahasa Bali selama sebulan penuh itu.
Kriyaloka Pangenter Acara Mabasa Bali dilaksanakan secara terbatas di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Selasa (16/2/2021). Akademisi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Dr. Drs. I Nyoman Suwija, M.Hum dan Praktisi Public Speaking ternama Bali., Putu Suprapti Santy Sastra, dihadirkan sebagai narasumber kegiatan yang dipandu oleh Penyuluh Bahasa Bali, Ayu Putri Suryaningrat, S.S., M.Hum.
Dalam paparannya, Suwija mengatakan bahwa menjadi seorang pangenter acara harus memahami karakter penggunaan bahasa Bali itu sendiri. Penggunaan anggah-ungguhing basa atau tingkatan bahasa Bali harus benar-benar dipahami ketika melaksanakan tugas sebagai seorang pangenter acara, lebih-lebih dalam suasana formal.
“Dalam situasi formal, misalnya acara adat Bali dan agama Hindu, seorang MC itu mesti memakai bahasa Bali Alus, harus lebih banyak belajar tentang kebenaran bahasa Bali terkait anggah-ungguhing basa,” katanya.
Ia memberikan tips, ketika menjadi seorang pangenter acara hendaknya memperhatikan sejumlah hal, mulai dari intonasi, irama, ucapan bahasa Bali, kosa-kata, anggah-ungguhing basa, termasuk pelafalan ucapan bahasa Bali yang benar. “Seorang MC itu juga harus tampil sebaik mungkin, enak didengar bahasanya dan enak dipandang saat dia mengolah tubuh atau tetikes untuk tampil di hadapan para peserta acara,” katanya.
Sementara itu, Santi Sastra menyinggung persoalan teknik- teknik praktis untuk menjadi seorang pangenter acara yang baik. Menurutnya, selain bahasa verbal, bahasa tubuh juga sangat penting diiperhatikan ketika menerima tugas sebagai pangenter acara.
“Kami senang, tanggapan dari para peserta sangat bagus dan antusias. Mereka mengikuti dengan baik. Artinya, keinginana anak-anak muda untuk belajar menjadi MC profesional sangat tinggi,” katanya.
Lebih jauh ia menyinggung bahwa modal utama untuk menjadi seorang pangenter acara adalah bakat. Ketika sudah memiliki bakat untuk tampil di depan, ia akan lebih mudah dibentik.
Meski dipandang penting, namun bakat bukanlah satu-satunya kunci untuk menjadikan seorang pangenter acara yang professional. Di luar bakat, seorang pangenter acara juga sangat memerlukan pengalaman dan ketekunan berlatih.
“Perlu dilatih lagi, karena tidak mungkin akan setengah hari ini, para peserta itu langsung bisa menjadi seorang MC profesional,” ucapnya. (jro)
