Koster Sebut PKB Jadi Mahakarya Monumental

Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sosialisasi di Klungkung.

Klungkung, Balinesia.id – Gubernur Bali, Wayan Koster menyebut pembangunan Pusat Kebudayaan Bali atau PKB di kaawasan eks Galian C Gunaksa, Klungkung sebagai karya monumental yang dimiliki masyarakat Bali di era ini. Keberadaan PKB dikatakannya memiliki nilai yang sama dengan Candi Prambanan dan Borobudur.

“Pembangunan (Pusat kebudayaan Bali, red) ini hanya akan terjadi dalam satu kali perjalanan hidup, generasi berikutnya hanya perlu memelihara dan memanfaatkan secara bijak. Mungkin dalam perjalanan sejarahnya, hanya 500 tahun sekali akan ada pembangunan monumental seperti ini lagi,” katanya dalam Sosialisasi Kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Data Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan serta Pihakp-pihak Berhak dan Obyek Pengadaan Tanah Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, Prasarana Pengendali Banjir Tukad Unda dan Waduk Muara Unda di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, Klungkung, Kamis ( 21/1).

Menurutnya, pembangunan PKB telah telah direstui alam. Sebab, apa yang dicanangkan pihaknya dilandasi dengan niat yang baik. “Tanah ini sudah terhitung terlantar sejak 1963. Sekarang ini saya ambil langkah, ngayah total sekala lan niskala dengan niat baik dan konsep yang baik, agar kawasan ini lebih bermanfaat tak hanya bagi Bali, tapi nasional dan bahkan dunia. Astungkara berjalan dengan mulus,” tuturnya.

Koster mengatakan, desain PKB dibuat arsitek Bali terkenal, yang dibangun tanpa biaya alias ngayah. “Demikian pula dengan bantuan normalisasi Tukad Unda oleh Kementerian PU yang menelan dana Rp 270 M (miliar, red), dilanjutkan dengan pembangunan waduk muara. Jadi nantinya kawasan ini dirancang agar tidak terjadi longsor, banjir aliran lahar, dan  lainnya,” katanya.

Sementara itu, biaya pembangunan PKB nantinya akan disokong oleh dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 2,5 triliun.

PKB yang terletak di lahan seluas 320 hektar nantinya akan menjabaran visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru”. Pengaplikasian di antaranya melalui hutan buatan, taman, fasilitas seni, pameran, kuliner UMKM hingga waduk dan pelabuhan hingga menjadikan kawasan ini merupakan kawasan lengkap yang mengimplementasikan filosofi dari visi pembangunan Bali tersebut.

“Dari Atma Kertih hingga Wana Kertih-nya ada, lokasinya pun luar biasa baik, Nyegara Gunung. Dan saya sudah cek di seluruh Bali tidak ada lagi lokasi sebaik ini,” katanya. (jro)

Bagikan

Related Stories