Koster: Oksigen di Bali Masih Terpenuhi, BOR 75 Persen

Wayan Koster (Istimewa)

Denpasar, Balinesia.id - Kasus konfirmasi harian Covid-19 di Bali dalam beberapa waktu terakhir tercatat relatif tinggi. Terhadap hal tersebut, muncul sejumlah pertanyaan terkait pasokan oksigen medis sebagai salah satu sarana penting dalam penanganan pasien Covid-19.


Gubernur Bali, Wayan Koster, Senin (26/7/2021) menegaskan bahwa ketersediaan oksigen di Bali masih cukup.  "Saya selalu berkomunikasi dengan Bapak Menko Maritim dan Bapak Menteri Kesehatan beserta jajarannya dan Bali dapat prioritas untuk mendapatkan oksigen sesuai dengan kebutuhan. Sampai saat ini kebutuhan oksigen di Bali selalu dapat dipenuhi tepat waktu,” katanya.

Ia menjelaskan, berkenaan dengan situasi terkini, pihaknya dituntut untuk lebih cepat dalam penanganan pasien positif Covid,-19, terutama terkait dengan penyediaan tabung oksigen. “Saya perlu menyampaikan bahwa memang terjadi situasi yang memerlukan kecepatan terkait ketersediaan oksigen terutama bagi pasien Covid-19 yang kasusnya sedang dan berat apalagi yang berada di kamar ICU pasti memerlukan oksigen yang memadai. Terkait itu, meskipun terkadang agak terburu-buru karena pesanan dari rumah sakit kadang 2 jam sebelum habis, 3 jam sebelum habis malah kadang 1 jam, astungkara walaupun dalam waktu terbatas namun kebutuhan di tiap-tiap rumah sakit bisa terpenuhi, sehingga tidak menimbulkan risiko pasien yang dirawat di RS, terutama di ICU," jelasnya.

 

Baca Juga: https://balinesia.id/read/ppkm-level-4-diperpanjang-hingga-2-agustus-2021

 

Koster mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga turun langsung menangani masalah ketersediaan oksigen dengan koordinasi intens bersama pihak kementerian terkait. “Saya menangani langsung masalah ini bersama bapak menteri, gubernur diberi kewenangan untuk menggeser alokasi oksigen sesuai dengan kebutuhan di masing-masing kabupaten kota,” tegasnya.

Selain itu, saat ini Bali juga telah disiapkan satu unit generator pembuatan oksigen, dan ditambah konsentrator, serta dilakukan pengiriman tabung yang nantinya keseluruhan alat tersebut bisa digunakan untuk memproses tabung oksigen. Dengan segala upaya tersebut diharapkan pasokan oksigen di seluruh kabupaten/kota se-Bali lancar.

“Saya monitor langsung dan saat ini tidak lagi dirut rumah sakit yang berkomunikasi namun bupati/walikota yang langsung melapor untuk saya teruskan ke Menko Maritim dan Menteri Kesehatan. Astungkara untuk saat ini ketersediaan tabung oksigen bisa dipenuhi dengan baik,” katanya meyakinkan masyarakat agar tak panik.

Lebih jauh, Koster mengatakan bahwa pada bulan Agustus, Bali akan menerima bantuan generator oksigen dari pihak ketiga. Kepemilikan generator diharap dapat memperlancar pasokan di kemudian hari. “Kejadian pandemi ini membuat kita belajar untuk bisa memproduksi sendiri dan tidak tergantung pada pihak luar,” katanya.

sementara itu, terkait dengan bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Bali, pihaknya mengatakan saat ini ada di rentang angka 75 persen. Artinya, rumah sakit masih memiliki sekitar 25 persen tempat tidur untuk mendukung perawatan pasien.

"Khusus untuk pasien yang dirawat ICU huniannya saat ini pada angka 70 persen. Kita sudah mengantisipasi kebutuhan tempat tidur baik yang biasa maupun ICU dengan menambah fasilitas di rumah sakit yang memungkinkan untuk itu yakni Rumah Sakit Bali Mandara, RSUP Sanglah, Rumah Sakit Udayana, dan beberapa RSUD lainnya. Jadi (BOR, red) ini masih bisa kita kelola,” tegasnya. jpd

Editor: E. Ariana
Bagikan

Related Stories