Bali Community
Kopi Liqueur, Produk Kreatif Hasil Perpaduan Kopi Petang dan Arak Karangasem
MANGUPURA - Petani kopi asal Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, Petang, Badung, I Wayan Terima, mengkreasikan produk kopinya dengan arak Karangasem. "Perkawinan" dua jenis minuman yang begitu merakyat di Bali itu dinamai Kopi Liquer.
Terima, belum lama ini menjelaskan, produk yang dikembangkannya berasal dari dua jenis kopi dan arak terbaik. Kopi yang difermentasi sebagai bahan utama merupakan kopi produksi Koperasi Sumber Mertha Buana, Banjar Jempanang, Belok Sidan, Petang Badung, yang baru-baru ini ditetapkan sebagai kopi specialty grade. Araknya juga merupakan arak terbaik yang didatangkan langsung dari Karangasem.
"Awalnya saya melihat berbagai olahan kreatif kopi di media sosial. Dari sana saya mencoba mempermentasikan kopi menjadi sajian yang diminati masyarakat," katanya.
Kreativitas itu semakin dikuatkan setelah ada hasil riset yang menyatakan jika arak Bali memiliki manfaat sebagai mencegah Covid-19. "Saya punya teman di Karangasem yang memproduksi arak yang telah mendapatkan izin, dari sana saya mencoba memadukan produk kopi yang saya hasilkan dengan arak Karangasem, dan lahirlah produk Kopi Liqueur ini," tuturnya.
Ia menambahkan, kopi Liqueur hasil produksinya menggunakan arak dengan kadar alkohol 40 persen. Arak tersebut kemudian dipadukan dengan hasil fermentasi dari honey coffee, yang menyebabkan hasil penyulingannya tampak bening dan menyerupai seperti madu. "Hasil penyulingan tergantung dari permentasi. Produk pertama yang saya hasilkan ini lama fermentasinya selama dua minggu dengan cita rasa sedang, dan sudah diuji coba juga dengan BPOM," katanya.
