Kinerja Holding Tambang Cemerlang, Kenapa Dirut Diganti?

Ekonom konstitusi Defiyan Cori (Balinesia)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Indonesia (Mining Industry Indonesia) atau dengan kode bursa MIND ID,  yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Inalum (Peresero), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Freeport Indonesia telah selesai digelar pada Hari ,Jumat tanggal 29 Oktober 2021.

Sebagaimana dipublikasikan secara luas, diketahui MIND ID mencatatkan kenaikan laba bersih selama periode Januari hingga 30 September 2021 sejumlah Rp9,8 Triliun, dibandingkan periode yang sama Tahun 2020 lalu yang mencatatkan hasil rugi bersih sejumlah Rp1,4 Triliun. 

Artinya,  ada kenaikan yang fantastis atas kinerja operasional MIND, ID secara tahun ke tahun (year on year) 7 kali lipat atau sebesar lebih dari 700 persen.

Kinerja jajaran manajemen MIND, ID dibawah kepemimpinan  Orias Petrus Moedak ini memang patut diapresiasi ditengah isu dan keraguan publik atas proses peralihan atau pengambilalihan saham PT. Freeport Indonesia sejumlah 51 persen sebelum masa kontrak berakhir. Bahkan kinerja BUMN Holding Industri Tambang Indonesia tersebut secara tahunan mencatatkan laba bersih Rp14,33 Triliun pada Tahun 2021 atau lebih tinggi sejumlah Rp4,53 Triliun dibandingkan Kuartal III nya .

Sayangnya, kinerja keuangan ini pun kemudian diganjar kebijakan perombakan manajemen yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Tohir dengan  alasan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:

1. Akselerasi transformasi industri tambang yang berbasis sustainable dan environmental friendly practices dengan mengoptimasi program digitalisasi dan automasi mekanisasi smart mining 5.0.

2. Pengembangan hilirisasi industri tambang menuju integrated metal & mineral comprehensive upstream & downstream processing untuk memaksimalkan value dan nilai yang bisa diperoleh di dalam negeri, sehingga terbangun industri dalam negeri yang kuat.

3. Menjadi motor penggerak terdepan dalam inisiatif pengembangan industri electric mobility nasional yang bertujuan untuk mengurangi defisit devisa negara akibat net import energi, serta pengurangan emisi karbon di sektor transportasi darat.

Termasuk tujuan yang secara khusus disampaikan, yaitu untuk mengakselerasi terciptanya ekosistem yang terintegrasi di sektor ketenagalistrikan (electric mobility) dengan membuka peluang investasi dan kerja sama dengan para pelaku industri mobil listrik global. Sebagai isu transisi energi bersih lingkungan memang sangat relevan dukungan BUMN strategis disegala lini dan sektoral demi suksesnya kepemimpinan Presidensi G20 Indonesia.

Lantas pertanyaan publik tentu saja adalah, dengan kinerja yang begitu cemerlang kenapa  Direktur Utama MIND, ID yang diganti, apakah ada kaitannya dengan kebijakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan? Atau kasus "ribut" nya sang Dirut dengan M. Nasir anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Komisi 7 saat melakukan Rapat Dengar Pendapat? Oleh karena itu, cara-cara pergantian pimpinan BUMN yang tidak memiliki indikator yang jelas serta sewaktu-waktu ini harus diperbaiki karena berpotensi kontraproduktif bagi keberlangsungan eksistensi BUMN.

*Defiyan Cori,  Ekonom Konstitusi, mantan Tim Perumus PPK/PNPM, Bappenas-Ditjen PMD- Kemendagri

 


Related Stories